
Efek Brexit, Poundsterling Masih Terus Anjlok
Poundsterling diperdagangkan US$ 1,344, turun lebih dari 2% dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu.
Poundsterling diperdagangkan US$ 1,344, turun lebih dari 2% dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu.
Mayoritas warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa. Kemenangan kubu Brexit itu menimbulkan ketidakpastian di banyak sektor, termasuk teknologi.
Bank Indonesia (BI) memandang bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) berdampak relatif terbatas pada perekonomian domestik.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa munculkan kekhawatiran. Salah satunya tentang ekspor makanan ikonik Inggris seperti keju Cheddar dan pie daging babi.
Perhitungan referendum Britain Exit (Brexit) memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa. Ini berdampak pada stok dan harga makanan di Inggris.
Pengusaha menilai keputusan Inggris keluar dari Eropa tak berdampak besar terhadap Indonesia karena hubungan dagang kedua negara tak signifikan.
Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mengatakan hubungan ekonomi Inggris dan Indonesia tidak akan terganggu pasca keputusan Brexit.
Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik,menjelaskan posisi Inggris dalam perekonomian dunia pasca Brexit dan kelanjutan kerja sama dengan negara lain.
BKPM optimistis, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) tidak berdampak negatif terhadap investasi Inggris ke Indonesia.
Pabrikan mobil mengungkapkan kekhawatiran mereka menyusul hasil referendum Inggris. Mereka mengkhawatirkan harga mobil bakal kian naik.