
Pertaruhan Terakhir PM Inggris Theresa May Soal Kesepakatan Brexit
Hari Selasa (15/1) parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara soal kesepakatan Brexit yang dicapai Theresa May dan Uni Eropa.
Hari Selasa (15/1) parlemen Inggris akan melakukan pemungutan suara soal kesepakatan Brexit yang dicapai Theresa May dan Uni Eropa.
Efek dari Brexit sudah terasa dan membuat perekonomian Inggris lesu, khususnya industri keuangan.
Inggris akan keluar dari Ui Eropa resmi pada Maret 2019 nanti. Diperkirakan akan ada Rp 14.500 triliun aset akan cabut dari Inggris
"Ke depan kami tidak akan dengan Uni Eropa. Kami menjadi sangat terbuka untuk seluruh dunia termasuk ASEAN," kata Sekjen Kemenlu Inggris.
Inggris rencananya akan hengkang dari Uni Eropa akhir Maret 2019. Semakin mendekati hari H, belum banyak orang yang bisa memprediksi masa depan Inggris.
Brexit (Britain Exit) memang belum terjadi. Namun dana sebesar US$ 1 triliun (Rp 14.500 triliun) sudah hengkang dari industri jasa keuangan Inggris.
Setelah memenangkan mosi kepercayaan di Partai Konservatif, PM Inggris kembali menemui para pemimpin Uni Eropa untuk merundingkan kesepakatan Brexit.
PM Inggris, Theresa May, lolos dari mosi tidak percaya yang divoting Rabu (12/12) malam di parlemen. Mosi tidak percaya itu diajukan terkait kesepakatan Brexit.
Parlemen Inggris hari Selasa akan memutuskan rancangan kesepekatan Brexit dari Uni Eropa. Tapi hingga kini, mayoritas anggota dewan menolak rancangan itu.
Proses Brexit, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, memasuki fase-fase menentukan. PM Theresa May harus mampu meyakinkan mayoritas anggota parlemen.