
Bencana Kemanusiaan dan Mentalitas Pasrah
Karhutla yang saat ini terjadi merupakan sebuah bencana kemanusiaan. Kondisi ini tidak dapat diselesaikan dengan memelihara mentalitas pasrah.
Karhutla yang saat ini terjadi merupakan sebuah bencana kemanusiaan. Kondisi ini tidak dapat diselesaikan dengan memelihara mentalitas pasrah.
Ribun warga batuk-batuk, sesak napas, dan mata perih akibat kabut asap. Meski sudah membekali diri dengan maske, namun ancaman ISPA terus saja mengintai.
Kondisi di sejumlah kawasan Pulau Sumatera masih terpapar asap. Kondisi ini jelas tidak sehat untuk tubuh warga. Aktivitas penerbangan juga terganggu.
Bencana kabut asap membuat warga disarankan tidak keluar rumah. Agar tubuh tidak sakit-sakitan karena berdiam diri, olahraga ini bisa dilakukan di dalam rumah.
Sangat disayangkan, sampai saat ini masyarakat belum melihat aksi gerak cepat dari pemerintah untuk meredakan titik api yang sudah berjumlah ribuan.
Karakteristik bencana kabut asap bersifat massal sehingga aspek kecepatan informasi sangat mendesak dan penting untuk diketahui masyarakat.
Persoalan kabut asap yang melanda negeri ini bermuara dari ulah manusia yang rakus dan tidak bertanggung jawab.
Penduduk kota Pekanbaru, Riau yang berjumlah sekitar 1 juta orang terpapar asap imbas kebakaran hutan dan lahan.
Kualitas udara di beberapa wilayah dalam kategori berbahaya karena kabut asap dari kebakaran hutan. Ahli kesehatan pun khawatir masyarakat terserang hipoksia.
Asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mengganggu. Bahkan, kualitas udara di Simpang, Jambi, masih dalam status berbahaya.