
Cerita Korban Johnson & Johnson, Ngaku Kena Kanker Ganas Akibat Bedak Tabur
Seorang pasien kanker bersaksi di pengadilan menyebut bedak tabur Johnson & Johnson menjadi pemicu kanker mesothelioma yang diidapnya.
Seorang pasien kanker bersaksi di pengadilan menyebut bedak tabur Johnson & Johnson menjadi pemicu kanker mesothelioma yang diidapnya.
Johnson & Johnson mengajukan kebangkrutan alias pailit usai digugat oleh konsumen karena bedaknya disebut memicu kanker.
Johnson & Johnson pekan lalu menyetujui untuk membayar US$ 8,9 miliar atau setara Rp 133 triliun kepada ribuan konsumen yang menggugat mereka.
Johnson and Johnson (J&) menghadapi ribuan gugatan karena dugaan kontaminasi asbes pada produk bedaknya yang disebut menyebabkan kanker.
Risiko kanker ovarium yang disebabkan bedak talek Johnson & Johnson menjadi sorotan. Menurut pakar IDI, risiko tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor.
Bedak tabur bayi Johnson & Johnson disebut sudah terkontaminasi asbes selama puluhan tahun. Beberapa penggunanya juga dilaporkan mengalami kanker.
Kasus gugatan Johnson & Johnson soal bedak talek yang diklaim menyebabkan kanker sudah terlihat. Perusahaan itu kini setuju membayar USD 8,9 miliar.
Bedak bayi Johnson & Johnson akan berhenti dijual pada 2023, usai ramai dugaan menimbulkan kanker. Simak pesan dokter untuk orang tua terkait bedak anak.
Johnson & Johnson berhenti menjual bedak bayi terkait dugaan bahan pemicu kanker. Apa kata IDAI soal penggunaan bedak tabur pada anak? Simak di sini.
Mulai tahun 2023, Johnson & Johnson tidak lagi menjual bedak bayi berbasis talc. Apa penyebabnya?