
Perang Baliho Politikus di Era Digital, Masih Efektifkah?
Kandidat capres 2024 mulai berbondong-bondong memasang baliho. Efektifkah kampanye menggunakan baliho di tengah era digital?
Kandidat capres 2024 mulai berbondong-bondong memasang baliho. Efektifkah kampanye menggunakan baliho di tengah era digital?
Baliho Airlangga Hartarto bertebaran di sejumlah titik di Surabaya. Baliho tersebut sebagian dipasang oleh kader Golkar Surabaya dengan biaya swadaya.
Baliho Muhaimin Iskandar bertebaran di kabupaten/kota di Jawa Timur. Pengurus DPW PKB Jatim mengaku belum mengetahui secara pasti siapa yang memasang.
Selain banner, ternyata baliho Puan Maharani juga ada di Lamongan. Baliho-baliho tersebut terpasang di beberapa sudut kota Lamongan.
Baliho Ketum PKB Muhaimin Iskandar gonta-ganti penyebutan sapaan nama. Pengamat sebut Muhaimin belum temukan political name calling/panggilan politik yang pas.
Baliho Muhaimin Iskandar bertebaran di sejumlah daerah dengan banyak nama. Jika untuk pilpres, banyaknya atau gonta-ganti nama ini dinilai merugikan Muhaimin.
Baliho Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bertebaran di sejumlah daerah. Namun baliho-baliho tersebut berbeda dalam penulisan nama dan sebutan Muhaimin Iskandar.
Para politikus, dari Puan hingga AHY, mulai memasang baliho. Apakah baliho masih relevan?
Baliho Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjamur di Surabaya. Apakah warga Surabaya kenal dengan Puan Maharani. Ini jawabannya?
Baliho para petinggi partai disebut salah satunya bertujuan untuk cek ombak Pilpres 2024. Tapi percuma memasang balih jika tak ada pesan jelas yang disampaikan.