
Tak Ada Listrik, Pencari Suaka Gelap-gelapan di Kalideres Malam Ini
Listrik di eks lahan Kodim di Kalideres, Jakarta Barat, sudah tak menyala malam ini. Para pencari suaka beraktivitas tanpa lampu alias gelap-gelapan.
Listrik di eks lahan Kodim di Kalideres, Jakarta Barat, sudah tak menyala malam ini. Para pencari suaka beraktivitas tanpa lampu alias gelap-gelapan.
Rumah Detensi Imigrasi DKI Jakarta mendata jumlah suaka di gedung eks Kodim, Jakarta Barat. Rudenim ingin memastikan jumlah pengungsi agar tidak simpang siur.
"Pengungsi itu sama saja dengan orang biasa, mereka butuh kemampuan untuk memberdayakan diri mereka sendiri. Mereka punya keterampilan..." kata UNHCR Indonesia.
Telah muncul penolakan terhadap pencari suaka yang tinggal di lingkungan sekitar Kalideres. UNHCR Indonesia menilai pada umumnya warga di negara ini baik hati.
UNHCR berharap negara-negara maju seperti AS, Australia, dan Selandia Baru dapat menampung para pencari suaka yang masih menunggu di Indonesia.
UNHCR menyebut para pencara suaka tidak dapat kembali pulang ke tanah airnya. Hal ini karena kondisi negara masing-masing pencari suaka tak aman.
UNHCR yang dimintai tanggung jawab mengurusi pencari suaka di Indonesia menghadapi permasalahan dana. Duit mereka terlalu cekak untuk mengurusi semua pengungsi.
Pihak Indonesia meminta UNHCR segera memberangkatkan para pencari suaka ke negara luar negeri tujuan mereka. Kini pihak UNHCR menanggapi permintaan itu.
Ratusan pencari suaka di Kalideres mengeluh sakit. Dua di antaranya bahkan harus dirujuk ke rumah sakit.
"Katanya cuma di dalam tapi pada keluar. Malah ada yang duduk dan tidur di emperan ruko," kata Ketua RT setempat.