
Fakta-fakta Wabah Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Pasien Bisa Tewas dalam 48 Jam
Kasus bakteri 'pemakan daging' yang langka dan mematikan tengah meningkat di Jepang. Berikut fakta-fakta soal infeksi bakteri STSS yang perlu diketahui.
Kasus bakteri 'pemakan daging' yang langka dan mematikan tengah meningkat di Jepang. Berikut fakta-fakta soal infeksi bakteri STSS yang perlu diketahui.
Infeksi bakteri pemakan daging atau sindrom syok toksik streptokokus adalah infeksi bakteri yang jarang namun serius. Gejala awalnya mirip sakit tenggorokan.
Jepang melaporkan rekor jumlah infeksi bakteri 'pemakan daging' yang mengancam jiwa. Penyakitnya sangat parah, bisa membuat pasien meninggal dalam 48 jam.
Kasus infeksi bakteri pemakan daging di Jepang cetak rekor tertinggi. Apa penyebab wabah tersebut dan seperti apa gejala yang dialami pasien?
Hingga 2 Juni 2024, Kementerian Kesehatan Jepang mencatat 977 kasus infeksi bakteri pemakan daging dengan angka kematian hingga 30%.
Kasus infeksi bakteri pemakan daging yang berbahaya dan mematikan merebak Jepang. Ada 977 kasus infeksi yang tercatat pada tahun 2024, dengan 77 kasus kematian.
Seorang influencer kebugaran di Los Angeles, AS, mengalami luka aneh usai disuntik vitamin pembakar lemak. Tubuhnya 'ludes' gegara luka bernanah. Apa pemicunya?
Bakteri 'pemakan daging' menggerogoti kaki kanan seorang pria berusia 58 tahun. Bakteri itu menyebar dari kaki kanan ke kaki kiri dalam waktu empat hari.
Seorang pria terkena infeksi bakteri 'pemakan daging' di kaki kanan. Dalam empat hari, bakteri tersebut merembet ke bagian kaki kiri. Bagaimana kejadiannya?
Seorang wanita di Skotlandia mengungkapkan cerita buruknya dengan bra kawat. Karena bra kawat, tubuhnya justru digerogoti bakteri. Begini kisahnya.