
Dari Tragedi Kanjuruhan Kita Tak Pernah Belajar
Suporter Arema FC ternyata tak pernah mau belajar dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa. Mereka kembali berulah dengan melempari bus tim Persik.
Suporter Arema FC ternyata tak pernah mau belajar dari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 jiwa. Mereka kembali berulah dengan melempari bus tim Persik.
Arema FC mempertimbangkan cabut dari Stadion Kanjuruhan usai insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri. Pihak klub merasa tidak dihormati.
Insiden kembali terjadi di sepakbola Indonesia. Kejadian selepas Arema FC dibenamkan Persik Kediri menjadi yang terbaru.
Suporter Arema FC kembali berulah dengan melempari bus tim Persik Kediri setelah laga. Insiden ini mengakibatkan pelatih mengalami luka.
Insiden pelemparan batu terjadi pada bus Persik Kediri usai laga melawan Arema FC, melukai pelatih dan asisten pelatih. Tim kini dalam pengawalan ketat.
Bus tim Persik Kediri dilempari batu usai pertandingan melawan Arema FC, melukai pelatih dan asisten pelatih. Kejadian disayangkan manajer tim.
Arema FC kembali ke Stadion Kanjuruhan lagi saat melawan Persik Kediri dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025. Insiden kembali terjadi usai laga.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, terjerat kasus rokok ilegal. Manajemen mendukungnya dan memastikan situasi ini tidak mengganggu tim.
Bus Persik Kediri menjadi korban pelemparan batu saat meninggalkan Stadion Kanjuruhan, Malang. Pelatih Tim Divaldo Alves mengalami luka di bagian kepala.
Persik Kediri mengalahkan Arema FC 3-0 di Stadion Kanjuruhan. Pelatih Arema, Ze Gomes, minta maaf atas hasil buruk dan bertekad bangkit di laga selanjutnya.