
Warganya Ogah Punya Anak, Jumlah Penduduk Korsel Makin Menyusut
Imbas penurunan populasi, jumlah warga di Korea Selatan berusia 18 tahun ke bawah diprediksi akan kurang dari 7 juta jiwa tahun ini. Begini prediksi peneliti.
Imbas penurunan populasi, jumlah warga di Korea Selatan berusia 18 tahun ke bawah diprediksi akan kurang dari 7 juta jiwa tahun ini. Begini prediksi peneliti.
Korea Selatan yang saat ini tengah dihadapkan dengan krisis angka kelahiran justru memiliki jumlah adopsi internasional yang tinggi. Apa yang terjadi?
Saking warganya ogah memiliki anak, angka kelahiran di Korea Selatan anjlok. Di Seoul, hanya Gangnam yang mencatat kenaikan angka kelahiran pada 2023. Kenapa?
Saking anjloknya angka kelahiran bayi, sejumlah bisnis produk bayi di Korsel kelabakan dan beralih ke produksi barang lansia. Separah apa kondisi di sana?
Survei menunjukkan sulitnya wanita di Korsel kembali bekerja pasca melahirkan dan berkeluarga. Kondisi ini menjadi pemicu rendahnya angka kelahiran di Korsel.
Penurunan angka kelahiran di Korea Selatan menurun. Ada beberapa faktor yang membuat warga Korea Selatan enggan punya anak.
Saking banyak warga ogah punya anak, tingkat kesuburan di Korea anjlok. Para wanita di sana mengaku, sulit sekali mendapatkan dukungan emosional saat hamil.
Saking banyak warga ogah memiliki anak, angka kelahiran Korsel anjlok. Data mencatat, lebih dari separuh warga berusia 20-30 tahun mengaku tidak perlu menikah.
Angka kelahiran di Korsel anjlok saking banyaknya warga ogah punya anak. Ternyata bukan cuma karena masalah tak punya uang, begini curhat para warga di sana.
Pemerintah Korea Selatan menggelar acara perjodohan bagi warganya yang masih lajang. Hal itu bagian dari upaya meningkatkan angka kelahiran.