
Haru Anak Tukang Becak di Surabaya Berhasil Raih Gelar Magister
Cerita haru datang dari Siti Nur Khotijah. Ia baru saja meraih S2 di Unitomo Surabaya. Padahal ia hanya anak tukang becak.
Cerita haru datang dari Siti Nur Khotijah. Ia baru saja meraih S2 di Unitomo Surabaya. Padahal ia hanya anak tukang becak.
Anak tukang becak asal Cilegon, Herayati Sawitri (24), lulus S2 dengan predikat cum laude di ITB. Sang ayah, Sawiri, tak menyangka anaknya bisa lulus S2.
Pascalulus S2 dengan predikat cum laude di ITB, Herayati Sawitri anak seorang pengayuh becak asal Cilegon, punya mimpi yang lebih tinggi.
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menyambut keinginan Herayati si anak tukang becak, menjadi dosen luar biasa.
"Jadi memang saya ngambil fast track waktu S1 beberapa mata kuliah S2 sudah diambil, jadi pas S2 tinggal meneruskan saja begitu," kata Herayati.
Tukang becak sarjana itu diketahui bernama Muhammad Hamzah Amirullah, warga Tanjung Batu, Majene, Sulbar.
Selama kuliah di ITB, Herayati tak pernah mendapat uang jajan dari orangtuanya yang seorang tukang becak. Herayati memaklumi pendapatan orangtuanya.
Herayati berhasil lulus cum laude dari ITB. Sejumlah preatasi akademik pernah ia dapatkan termasuk jadi delegasi mahasiswa Indonesia di Malaysia.
Sawiri hanya mengatongi Rp 20 ribu per hari. Namun ia bisa menyekolahkan anaknya hingga lulus ITB. Padahal kuliah di ITB identik dengan biaya mahal. Kok bisa?
Anak tukang becak, Herayati yang lulus cum laude di ITB ingin jadi dosen di salah satu universitas di Banten. Keingininnya itu agar bisa dekat dengan orang tua.