
Pemuda di Sleman Bunuh Ayah Kandung, Sempat Minta PS tapi Tak Dibelikan
Seorang anak berinisial FPN (22), warga Ngaglik, Sleman, DIY, tega membunuh ayahnya, S (66). Tersangka mengaku kesal keinginannya tidak dipenuhi.
Seorang anak berinisial FPN (22), warga Ngaglik, Sleman, DIY, tega membunuh ayahnya, S (66). Tersangka mengaku kesal keinginannya tidak dipenuhi.
Polisi menangkap seorang pemuda inisial FPN (22) yang tega membunuh ayahnya S (66) di Ngaglik, Sleman.
Berdasarkan pengakuan ke polisi, tersangka sempat meminta ayahnya untuk dibelikan PlayStation (PS). Namun tidak dikabulkan.
Seorang anak di Ngaglik Sleman tega membunuh ayahnya. Pelaku mengaku emosi karena korban tak menuruti permintaannya.
Polisi mengatakan alasan kakak-adik bunuh ayah di Duren Sawit diduga karena sakit hati sering dipukul dan tak diberi makan oleh korban.
Kakak-adik inisial KS (17) dan PA (16) diamankan polisi karena membunuh ayah kandungnya, S (55) di toko perabot di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kakak-adik ini ditahan buntut kasus dugaan pembunuhan tersebut. Karena status keduanya anak di bawah umur, pihak kepolisian melibatkan stakeholder terkait.
Kakak yang membunuh ayahnya di Jaktim meminta polisi tak menyeret adiknya di kasus itu. Ini alasannya.
Kakak-adik di Jaktim ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan ayah kandungnya. Keduanya disebut telah merencanakan pembunuhan tersebut.
Polisi mengungkap peran kakak dan adik di Jaktim membunuh ayah kandung. Kakak menusuk korban, sedangkan adik memukul dengan papan cucian.