Tak lengkap rasanya membicarakan Sumatera Utara (Sumut) tanpa keindahan alamnya. Dengan bentangan alam yang luas, Sumut selalu tak habis-habis menyuguhkan keindahan alamnya.
Detikers yang senang traveling mungkin bisa menjadikan Sumut sebagai salah satu destinasi yang harus dikunjungi. Nah, tempat yang mesti detikers kunjungi adalah Danau Lau Kawar. Ya, Danau Lau Kawar.
Danau Lau Kawar di Sumut penuh akan pesona alam. Mungkin nama tersebut terdengar sedikit asing. Tak dinyana bahwa kebesaran Danau Toba sangatlah mendunia. Namun, Danau Lau Kawar di Sumut tak kalah indah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Danau Lau Kawar?
Danau Lau Kawar adalah salah satu danau yang ada di Sumut. Terletak di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran. Danau Lau Kawar ini berada di bawah kaki gunung berapi Sinabung, Kabupaten Karo, Sumut.
Danau Lau Kawar memiliki luas lebih kurang 200 Ha. Dengan kondisi alam yang diapit oleh pegunungan yang ditumbuhi kayu-kayuan hutan tropis.
Di pinggirannya, terbentang lahan seluas 3 Ha sebagai lokasi tempat berkemah. Bagi detikers yang ingin menguji nyali bisa mencoba kegiatan panjat tebing dan pendakian ke puncak Sinabung melewati hutan belantara. Namun untuk pendakian tersebut, detikers tidak bisa melakukannya saat ini lantaran Gunung Sinabung masih dinyatakan aktif.
Danau Lau Kawar juga dinyatakan sebagai Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dengan ketinggian 2.451 meter di atas permukaan laut. Danau Lau Kawar memiliki suhu sekitar 16 sampai 17 derajat Celcius. Dipastikan bagi detikers yang ingin berkunjung harap membawa jaket yang tebal, ya!
Legenda Danau Lau Kawar
Selain keindahannya, Danau Lau Kawar juga tak terlepas dari cerita masyarakat. Disebutkan nama "kawar" merupakan nama sebuah desa yang subur dan pekerjaan masyarakat desa tersebut sebagai petani.
Subur tanah yang ada di desa itu membuat selalu hasil panen melimpah. Suatu waktu, desa itu mendapatkan satu masa panen yang sangat besar, melebihi panen-panen sebelumnya. Masyarakat desa itu kemudian membuat pesta adat sebagai rasa syukur.
Pesta tersebut sangat meriah. Upacara adat yang dilakukan sampai memainkan Gendang Guro-Guro Aron yang merupakan musik khas masyarakat Karo. Namun dalam perayaan itu, terdapat seorang yang tak ikut merayakan. Ia adalah nenek tua yang lumpuh.
Anak dan cucunya lupa akan nenek itu saat merayakan pesta tersebut. Ketika pesta usai, mereka tiba-tiba teringat belum mengirim makanan kepada nenek.
Namun anak dan cucunya tetap melakukan berbagai cara dengan mengirimkan makanan lainnya. Di tengah perjalanan, salah seorang cucu memakan isi bungkusan sehingga menyisakan tulang belulang.
Nenek itu kemudian sedih dan merasa terhina. Tiba-tiba, nenek itu menangis dan air matanya keluar begitu banyak. Dalam kesedihan itu, ia berdoa agar anak dan cucunya dikutuk.
Dan menjadi langit menjadi mendung, terdengar guntur memecah langit, dan hujan turun begitu deras. Penduduk desa khawatir dan menyelamatkan diri, tetapi tidak ada satupun yang selamat.
Harga masuk ke Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar yang indah ini nyatanya memiliki kelebihan atas tiket masuk. Bagi detikers yang ingin melihat keindahan Danau Lau Kawar tidak akan dikenakan retribusi apapun.
Namun perlu diingat bahwa bagi detikers tetap wajib membayar tiket parkir kendaraan sebesar Rp 5.000 untuk roda dua dan Rp. 10.000 untuk roda empat.
Fasilitas Danau Lau Kawar
Bagi detikers yang ingin ke Danau Lau Kawar, jangan takut terkait fasilitas apa saja yang tersedia di sana. Di sekitaran Danau Lau Kawar, terdapat fasilitas kafe yang memiliki berbagai minuman dan makanan.
Selain itu terdapat juga fasilitas toilet umum yang bisa digunakan detikers nantinya. Bagi detikers yang ingin menginap di sekitaran Danau Lau Kawar bisa menyewa tenda dan penginapan.
Nah itu, info seputar Danau Lau Kawar di Sumut. Semoga informasi ini bermanfaat bagi detikers yang akan pergi ke Danau Lau Kawar.
(bpa/bpa)