Polisi Susuri 'Sarang Buaya' Sosialisasi Pemilu Daerah Rawan Konflik di Rohil

Riau

Polisi Susuri 'Sarang Buaya' Sosialisasi Pemilu Daerah Rawan Konflik di Rohil

Raja Adil Siregar - detikSumut
Minggu, 17 Des 2023 20:59 WIB
Personel Polsek Sinaboi perjalanan menuju lokasi sosialisasi melewati jalur sungai rawan buaya (Dok Polsek Sinaboi)
Personel Polsek Sinaboi perjalanan menuju lokasi sosialisasi melewati jalur sungai rawan buaya (Dok Polsek Sinaboi)
Rokan Hilir -

Berbagai upaya dilakukan oleh polisi di Riau dalam mensukseskan pesta demokrasi 2024 tahun ini. Salah satunya seperti yang dilakukan anggota dari Polres Rokan Hilir yang menembus 'sarang buaya' demi sosialisasi ke masyarakat.

Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto pun bercerita bagaimana saat ia harus mengutus anggota Polsek Sinaboi untuk sosialisasi ke daerah perbatasan dan terpencil. Lokasi ini terdata menjadi lokasi rawan konflik saat Pemilu.

Menurut Andrian, tak sembarangan ketika personelnya harus melewati sungai yang menjadi satu-satunya akses menuju desa terpencil di pedalaman Swarna Dwipa tersebut. Bagaimana tidak, salah langkah sedikit saja, satwa buas buaya muara siap menerkam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat memang sering melihat buaya di sungai itu. Jadi anggota harus hati-hati betul dan waspada saat menyusuri sungai menuju 3 desa rawan konflik saat Pemilu," kata Andrian, Minggu (17/12/2023).

Perwira menengah dengan pangkat melati dua itu tak ingin ada celah di Pemilu 2024 nantinya. Karena itu, dia melakukan upaya antisipasi penolakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sejumlah perbatasan antara Kabupaten Rokan Hilir dengan Kota Dumai yakni daerah Teluk Dalam, Mekar Sari dan Senepis.

ADVERTISEMENT

Keberangkatan tim ke lokasi pun disebut Andrian bukan tanpa alasan. Sebab secara historis, sempat terjadi penolakan terkait TPS di ketiga daerah tersebut.

Penolakan pendirian TPS dilatarbelakangi kekhawatiran dari calon legislatif dari Kota Dumai akan suara ganda pada pemilihan legislatif. Sebab, lokasinya merupakan wilayah perbatasan yang masuk ke wilayah Polsek Dumai, namun banyak pemilih mengantongi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Rohil.

"Itu 3 desa berada di wilayah Kota Dumai, tapi warganya KTP Rokan Hilir. Makanya rawan terjadi pemilih ganda," ujar Andrian.

Kapolsek Sinaboi AKP Juliandi yang diutus Andrian langsung bergerak cepat. Juliandi dan anak buah berangkat untuk antisipasi penolakan pendirian TPS di Teluk Dalam, Mekar Sari dan Senepis.

Polisi melakukan monitoring dan patroli ke tempat tersebut sebagai upaya antisipasi penolakan Pilkada sebelumnya. Termasuk berkomunikasi dan sosialisasi ke warga di daerah tersebut.

"Kita tak ingin kejadian yang sama terulang kembali. Makanya sesuai arahan kapolres untuk melakukan pertemuan dengan PPK Kecamatan dan sudah melakukan kroscek di lokasi tersebut," kata Juliandi.

Juliandi berharap Pemilu 2024 nantinya di wilayah Mekar Sari, Teluk Dalam dan Senepis tidak ada lagi penolakan terkait pendirian TPS. Sehingga Pemilu berjalan sukses.

Untuk mendatangi 3 TPS itu bukanlah hal yang mudah. Lokasi TPS 06 dan TPS 07 jarak dari Polsek Sinaboi lebih 20 KM dan kondisi jalan tanah.

Dalam situasi hujan seperti saat ini, akses menuju ke lokasi hanya bisa dilewati pakai sampan. Tak singkat, waktunya berkisar 1-2 jam perjalanan.

Sedangkan untuk menuju TPS 08 hanya bisa dilewati dengan menggunakan speedboat melalui jalur laut. Waktu tempuh 1 jam dan keberangkatan bergantung pada pasang surut air sungai.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Selanjutnya ada TPS 06 beralamat di jalan lintas Sinaboi-Dumai RT 10, Kepenghuluan Darussalam, jumlah DPT 202. Kemudian TPS 07 beralamat di Jalan Sinaboi-Dumai RT 13 Kepenghuluan Darussalam jumlah DPT 125, TPS 08 beralamat di Jalan Laksmana Senepis RT 05 Kepenghuluan Darussalam dengan jumlah DPT 132.

"Akses ke sana memang ada beberapa titik ada buaya. Makanya personel ke sana juga harus tahu medan, harus hati-hati dan tahu lokasi-lokasi rawan," kata Juliandi.

Bagi masyarakat sekitar, lokasi buaya juga sudah jadi tontonan biasa saat melintas. Sehingga masyarakat yang melintas tidak perlu khawatir karena memahami situasi di jalur yang dilewati.

"Kami biasa ke sana sama pak penghulu (kepala desa). Beliau ngerti, kalau beliau sibuk biasa kami ajak masyarakat sekitar yang memang mengerti medan tadi. Jadi memang kami sampai juga tinggal fokus sosialisasi," katanya.

"Sampai saat ini tidak ada penolakan dari masyarakat Dumai seperti pemilu yang dulu. Sehingga mudah-mudahan pemilu nantinya berjalan aman dan lancar seperti yang sama-sama kita harapkan," harap Juliandi.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Becak Motor Freestyle di Depan Polisi, Pelaku Dicari"
[Gambas:Video 20detik]
(ras/astj)


Hide Ads