Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata terus berupaya dalam memperjuangkan perbaikan jalan agar segera di aspal di 5 desa di dua kabupaten di Jambi. Sebanyak 5 desa di Kabupaten Muaro Jambi - Batang Hari itu sudah puluhan tahun sejak Indonesia merdeka tak kunjung di aspal.
"Jadi sebenarnya saya ini menindaklanjuti dari temuan bapak Hasan Basri Agus (HBA) anggota DPR RI yang mana pada saat itu beliau menerima keluhan dari masyarakat bahwa jalan sepanjang dari dua kabupaten ya baik di Batang Hari tepatnya di Desa Selat, lalu Muaro Jambi di Desa Keranggan, Tantan, Kedotan, lalu Rantau Majo itu tak pernah tersentuh perbaikan jalan hingga di aspal, tentunya itu kita lakukan peninjauan untuk kita perjuangkan agar dapat di aspal," kata Ivan Wirata, Minggu (9/4/2023).
Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Jambi tersebut jika perbaikan jalan atau pengaspalan di 5 desa itu sudah seharusnya dilakukan, apalagi sebelumnya dirinya juga sudah melakukan peninjauan di daerah tersebut untuk mengetahui kondisi keadaan jalan disana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ivan Wirata melakukan peninjuan ke 5 desa itu dengan membawa langsung pihak Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja (Satker) yakni Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) di Jambi. Bagi dia peninjauan bersama pihak BPJN itu lebih baik agar dapat diketahui dan dilihat langsung agar upaya perbaikan atau pengaspalan jalan di desa itu bisa terwujud.
"Jadi upaya pengaspalan jalan ini kita tidak lagi menggunakan dana APBD daerah di kabupaten maupun provinsi ya, tetapi melainkan kita berupaya melalui dana APBN, karena kita tahu bahwa ada Inpres yang mana APBN bisa menangani jalan di kabupaten," ujar Pimpinan Komisi III itu.
Bahkan pada saat meninjau di desa itu, wakil rakyat itu sempat mendengarkan seluruh harapan warga disana agar jalan yang mereka lalui bisa layak digunakan. Apalagi perekonomian warga di 5 desa itu juga cukup baik yang mana didukung dengan hasil perkebunan baik karet maupun sawit hingga kerambah ikan.
"Waktu saya kesana meninjau lokasi jalan itu, masyarakat disana mengeluh lantaran sudah 78 tahun Indonesia merdeka mereka betul-betul belum mendapatkan perbaikan jalan atau jalan mantap yang beraspal itu," ucap Ivan Wirata.
Sebagai mantan Kepala Dinas PUPR Jambi tentunya Ivan paham betul bagaimana regulasi dalam mengupayakan perbaikan jalan di 5 desa itu bisa segera terwujud dengan menggunakan anggaran APBN atau dana pusat.
Dia berharap perbaikan atau jalan beraspal di desa-desa itu bisa tercapai agar ongkos yang dikeluarkan oleh para warga yang berkebun dan penjual ikan tidak terlampau tinggi akibat akses jalan yang rusak dan alat transportasi yang tidak memungkinkan melaju ke desa mereka.
"Kalau ini dibiarkan terus menerus maka dampaknya itu masyarakat di desa ini semua akan semakin miskin lantaran tak sebanding dengan pendapatan dan biaya ongkos kendaraan lantaran kondisi jalan rusak dan berkubang," terang Ivan.
Tidak hanya bahas dari segi ekonomi. Jika kondisi jalan rusak dan akses jalan yang sulit tentunya juga berdampak bagi dunia pendidikan dan kesehatan disana.
"Coba bayangkan jika hari hujan, tentunya akses jalan itu sulit dilalui, kalau sudah sulit dilalui maka anak-anak yang akan ke sekolah menempuh pendidikan terhambat lalu kalau jika ada warga yang sakit atau ibu hamil untuk dibawa kerumah sakit juga sulit, itu yang kita harus pikirkan kesulitan masyarakat di desa-desa itu," jelas wakil rakyat tersebut.
Ivan juga memperkirakan bahwa perbaikan jalan atau pengaspalan jalan di 5 desa di dua kabupaten di Jambi itu sekitar 20 Kilometer. Dari 20 Kilometer lokasi jalan yang rusak itu membutuhkan biaya kurang lebih sekitar Rp 60 miliaran.
"Kalau ini nantinya dianggarkan, insyallah jalan yang diperbaiki atau pengaspalan jalan itu nantinya menuju nya ke akses jalan nasional pula, dan jika itu bisa terealisasi maka pertumbuhan ekonomi disana tentunya akan meningkat begitu signifikan," sebut Ivan.
Perjuangan jalan dari dana APBN ini dilakukan Ivan lantaran kondisi jalan itu juga tak pernah dianggarkan oleh pemerintah kabupaten setempat. Bahkan permintaan pengaspalan jalan juga sering diajukan oleh kepala desa setempat demi jalan desa mereka bisa diperbaiki.
Akan tetapi, sampai kini perbaikan itu maupun pengaspalan jalan itu tak kunjung kelar, hingga upaya Wakil rakyat dari Pimpinan Komisi III DPRD Jambi tersebut dalam menjemput dana pusat dalam perbaikan jalan dan pengaspalan jalan diharapkan oleh warga.
"Kami sudah berpuluh-puluh tahun merasakan jalan rusak ini terus kami ingin jalan kami bisa di aspal, karena tidak sedikitpun jalan ini di aspal sejak Indonesia merdeka, jadi kami harap upaya wakil rakyat itu berhasil agar jalan kami bisa diaspal," kata warga desa Tantan, Ruslan.
Ruslan menilai, bahwa selama ini warga di 5 desa itu merasakan jalan yang rusak itu setiap saat. Apalagi jika kondisi hujan tiba tentunya warga akan sulit untuk beraktivitas lantaran kondisi jalan akan berlumpur bak kubangan kerbau.
"Kalau hujan pasti lah kami tak bisa beraktivitas hancur jalannya seperti kubangan kerbau, itu yang kami harapkan agar bisa jalan yang kami lalui ini bagus lagi," ujar Ruslan penuh berharap.
(ega/ega)