Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman denda ke PSMS Medan karena adanya nyanyian suporter yang dinilai provokatif dan menghina saat melawan Sumsel United. Presiden Club PSMS Medan Fendi Jonathan pun merespons soal hukuman itu.
"Iya, sudah kami koordinasikan dengan teman-teman suporter agar bisa lebih baik lagi ke depannya," kata Fendi Jonathan kepada detikSumut, Selasa (14/10/2025).
PSMS, kata Fendi, tidak akan banding atas putusan itu. Fendi membenarkan adanya yel-yel yang provokatif dan menghina ditujukan ke wasit dan tim lawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak perlu banding, karena memang bener itu terjadi adanya yel-yel yang provokatif dan menghina. Kami terus komunikasi agar disosialisasi terkait hal ini tidak terjadi lagi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman denda ke PSMS Medan. Hukuman itu diberikan karena adanya nyanyian suporter yang dinilai provokatif dan menghina saat melawan Sumsel United.
"Jenis pelanggaran: adanya suporter PSMS Medan menyanyikan yel-yel bernada provokatif dan menghina," demikian tertulis dalam unggahan putusan Komite Disiplin PSSI yang dilihat, Selasa (14/10).
Sehingga Komite Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman kepada PSMS berupa denda. Denda yang dikenakan sebesar Rp 15
"Keputusan: denda Rp 15.000.000," imbuhnya.
Namun momen itu terjadi saat PSMS menjamu Sumsel United di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Minggu (28/9). PSMS Medan berhasil menaklukkan Sumsel United 2-0 di laga tersebut.
(afb/afb)