De Ligt Bela Amorim: Performa Buruk MU Salah Pemain

De Ligt Bela Amorim: Performa Buruk MU Salah Pemain

Tim detikSport - detikSumut
Senin, 29 Sep 2025 11:16 WIB
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 16: Matthijis de Ligt of Manchester United  during the Premier League match between Tottenham Hotspur FC and Manchester United FC at Tottenham Hotspur Stadium on February 16, 2025 in London, England. (Photo by Catherine Ivill - AMA/Getty Images)
Foto: Catherine Ivill - AMA/Getty Images
Manchester -

Matthijs de Ligt angkat bicara membela manajer Manchester United, Ruben Amorim, yang tengah menuai kritik akibat performa buruk tim. Menurutnya, tanggung jawab utama ada di pundak para pemain.

MU kembali meraih hasil mengecewakan saat bertandang ke markas Brentford pada Minggu (27/9/2025) malam WIB. Mereka kalah 1-3, bahkan sempat gagal memanfaatkan penalti yang dieksekusi Bruno Fernandes.

Kekalahan itu menjadi yang ketiga dari enam laga di Premier League musim ini. Setan Merah kini terdampar di peringkat ke-15 dengan hanya mengumpulkan tujuh poin. Situasi makin memprihatinkan setelah sebelumnya mereka juga tersingkir di putaran kedua Carabao Cup usai kalah dari Grimsby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tersebut jelas tidak sepadan dengan belanja besar di bursa transfer musim panas lalu, di mana MU sudah menghabiskan lebih dari 200 juta paun untuk mendatangkan Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko.

Pergantian manajer dari Erik ten Hag ke Ruben Amorim hampir setahun lalu pun belum memberi dampak signifikan. MU bahkan belum pernah meraih kemenangan beruntun di bawah arahan Amorim.

ADVERTISEMENT

Tekanan besar pun mengarah kepada Amorim yang dianggap tidak cocok memimpin Setan Merah. Namun, De Ligt justru membela sang pelatih dan menegaskan bahwa performa buruk MU bukan karena kesalahan Amorim.

"Memang lebih mudah mencari kesalahan manajer, tapi pada akhirnya pemain di lapangan yang menentukan," ujar De Ligt seperti dikutip detikSport dari ESPN.

"Kami tidak bisa bilang soal bagaimana kami kebobolan, atau bagaimana kami bisa terus diserang karena kami memang tidak tahu, Anda semua selalu bicara soal sistem (formasi 3-4-3)," sambungnya.

"Itu juga harus dibarengi dengan fokus, konsentrasi, dan jika itu tidak ada saat momen penting, maka bisa jadi perbedaan." ujarnya lagi.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads