Rashford Sebut MU Tak Punya Arah

Sepakbola Internasional

Rashford Sebut MU Tak Punya Arah

Tim detikSport - detikSumut
Kamis, 14 Agu 2025 01:01 WIB
BARCELONA, SPAIN - AUGUST 10: Marcus Rashford of FC Barcelona warm up prior to the Joan Gamper Trophy match between FC Barcelona and Como1907 at Estadi Johan Cruyff on August 10, 2025 in Barcelona, Spain.  (Photo by Eric Alonso/Getty Images)
Foto: Getty Images/Eric Alonso
Jakarta -

Marcus Rashford menilai Manchester United sebagai klub yang tidak memiliki arah atau rencana yang jelas, salah satunya terlihat dari seringnya pergantian manajer.

Pemain jebolan akademi MU ini mulai tampil di tim utama setelah era Sir Alex Ferguson, tepatnya ketika Louis van Gaal - pengganti David Moyes pada musim panas 2014 - memberinya debut di pertengahan musim 2015/2016. Sejak saat itu, Rashford menjadi bagian penting lini serang Setan Merah, namun juga mengalami enam kali pergantian manajer.

Terbaru, posisinya mulai terpinggirkan sejak Ruben Amorim mengambil alih tim pada November 2024. Rashford merasakan pasang-surut prestasi MU lebih dari satu dekade terakhir, dari awalnya menjadi idola hingga kini menuai kritik tajam dari fans akibat sikap dan performanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rashford membela diri dengan menyebut kondisi klub yang tidak stabil pasca-Ferguson menjadi faktor kegagalan dirinya dan sejumlah pemain bintang. Seringnya ganti pelatih membuat para pemain kebingungan, terutama terkait taktik dan gaya bermain.

"Saat ini kami tidak berada di tempat di mana MU seharusnya berada, tapi jika Anda selalu berjalan mundur - yang mana saya bisa lakukan khususnya dalam enam bulan terakhir - apa sih yang bisa diharapkan? Setiap tim yang meraih kesuksesan untuk waktu lama, mereka punya prinsip bahwa pelatih dan pemain yang datang harus sejalan," ujar Rashford kepada The Rest is Football Podcast dilansir detikSport

ADVERTISEMENT

"Selama itu saya merasa United cuma punya rasa lapar untuk menang - jadi kami harus selalu beradaptasi dan mencari pemain yang cocok dengan sistem -, tapi itu cuma spontan."

"Jika Anda selalu berubah, maka jangan berharap bisa juara liga."

"Di sini, saya cuma bicara soal fakta terkait situasi saat ini. Saya merasa kami terlalu sering berganti manajer dan gaya bermain, strategi berbeda-beda untuk menang. Tapi akhirnya semua gak jelas."




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads