Salah satu pelatih top di dunia Sven Goran-Eriksson meninggal dunia pada usia 76 tahun Agustus 2024 lalu. Enam bulan setelah tutup usia, Eriksson diketahui memiliki utang hingga 3,8 juta paun akibat ditipu.
Eriksson wafat setelah menderita kanker pankreas yang diderita sejak lama. Dikutip detikSport dari laporan Reuters, Eriksson meninggalkan utang lebih dari 3,8 juta paun.
Utang ini timbul karena Eriksson ditipu selama bertahun-tahun oleh mantan penasehat keuangannya. Fakta ini terungkap dalam dokumen warisan yang diterbitkan oleh Badan Pajak Swedia. Eriksson rupanya mengalami kesulitan finansial jelang akhir hayatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eriksson paling banyak berutang kepada Otoritas Pajak Inggris HM Revenue and Customs sekitar 7,25 juta paun. Padahal aset Eriksson yang tertinggal "cuma" sebesar 4,8 juta paun atau setengahnya dari total utang sekitar 8,64 juta paun atau sekitar Rp 193 miliar.
Kabar ini tentu mengejutkan mengingat Eriksson termasuk salah satu pelatih top di masanya dan melatih banyak klub, termasuk klub kaya seperti Manchester City.
Namun, karena salah memilih penasehat keuangan, Eriksson pernah kehilangan 10 juta paun dan tidak tahun ke mana rimbanya.
(astj/astj)











































