Kylian Mbappe dikabarkan melaporkan mantan klubnya, Paris Saint-Germain ke UEFA dan otoritas Liga Prancis. Striker Prancis itu menuntut soal utang gajinya yang belum dibayar.
Dilansir detikSport, seperti dilaporkan Le Monde, Mbappe melaporkan PSG ke UEFA dan LFP atau Ligue de Football Professionel, otoritas yang mengawasi Ligue 1 Prancis soal utang gajinya.
Bahkan Mbappe dikabarkan membawa soal masalah gajinya yang belum dibayar ke komisi hukum LFP dan UEFA, lewat Federasi Sepakbola Prancis (FFF). PSG pun terancam kena sanksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LFP diketahui punya wewenang menjatuhkan larangan transfer kepada PSG andai 'terjadi kegagalan membayar pemain'. Sedangkan sanksi UEFA lebih berat, yakni mencabut lisensi klub di bawah naungannya.
UEFA kabarnya memberi deadline kepada klub di bawahnya untuk memberi bukti bebas tunggakan gaji kepada pemain paling lambat 28 Februari, sebelum musim dimulai. Artinya, UEFA bisa saja mencabut lisensi klub di musim 2024/2025.
PSG kabarnya masih menunggak gaji Mbappe sebesar 55 juta Euro. Jumlah tersebut termasuk sepertiga bonus perekrutan sebesar 36 juta Euro, yang harusnya dibayar pada Februari lalu.
Sedangkan sisanya adalah gaji tiga bulan terakhir Mbappe. Usai tidak memperpanjang kontrak di PSG, striker 25 tahun itu kini sudah pindah ke Real Madrid di musim panas ini.
Sebelumnya, Kylian Mbappe dibeli Paris Saint-Germain pada 2017, dan langsung menjadi andalan klub. Selama berseragam PSG, Mbappe bisa membuat 256 gol dari 308 laga dan mempersembahkan 15 trofi, termasuk 6 titel LaLiga dan 4 gelar Piala Prancis.
Baca selengkapnya di sini
(mjy/mjy)