Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) saat ini sedang merevitalisasi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pengelola optimis penyelesaiannya bakal rampung tepat waktu, sehingga bisa dipakai untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga yang digelar Oktober-November mendatang.
Dilansir dari detikSport, hal itu disampaikan Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan PPK GBK David Prasetyan dalam acara media breafing teknis pekerjaan revitalisasi lapangan SU GBK, di Media Room GBK, Rabu (10/7/2024).
Turut juga hadir Direktur Umum GBK, Hadi Sulistia, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan GBK, Sri Lestari Puji Astuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, PPK GBK saat ini sedang melakukan peningkatan layanan publik dan optimalisasi pemanfaatan aset-aset negara untuk kepentingan publik yang lebih luas.
Upaya peningkatan tersebut salah satunya dengan melakukan pekerjaan revitalisasi lapangan atau field of play (FOP) di Stadion Utama GBK. Diketahui lapangan menjadi hal yang paling disorot publik, setelah kondisi rumput yang tidak oke saat dipakai dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua pada Juni lalu.
PPK GBK sendiri telah memulai rangkaian revitalisasi pada akhir Juni 2024 dan dijadwalkan selesai pada November mendatang.
"Jadi apa yang kami lakukan sampai tahap sekarang yaitu perataan lapangannya. Kemarin pembongkaran ada lapisan pasir yang terangkat sehingga harus diisi ulang. Saat ini progresnya sudah sampai 30 persen," kata David, melansir detikSport.
"Ekspetasi kami tanggal 21 (Juli) sudah masuk tanam rumput hingga akhir Juli. Jadi kami lakukan grow in kekuatan rumputnya sehingga akhir Oktober kita sudah bisa lakukan uji fungsi lapangan sehingga bisa fit untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026," tuturnya.
Adapun jadwal pertandingan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga akan berlangsung mulai 5 September 2024 hingga 10 Juni 2025.
Pada September, Indonesia akan bermarkas di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sebab, ada kegiatan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, di Indonesia pada tanggal 3-6 September. Setelah kegiatan tersebut selesai, Indonesia berpeluang kembali ke SU GBK.
"Jadi nanti dikosongkan lebih dari dua bulan (setelah acara Pemimpin Gereka Katolik Dunia Paus). Kami sebenarnya optimistis sekali. Hujan tak hujan kami terus kerjakan karena tahun lalu, bulan Juni), hujan juga. Tapi hampir tak ada kendala berarti. Justru fase terberatnya itu saat pembongkaran kemarin. Jika masih banyak air itu berat, tapi sudah lewat," kata David.
Simak selengkapnya di sini
(mjy/mjy)