Manchester United mempertimbangkan untuk memutus kontrak Jadon Sancho. Keputusan ini diambil setelah Sancho ditepikan usai berseteru dengan pelatih Erik ten Hag.
Keputusan ini tentu akan membuat MU rugi besar. Pasalnya The Red Devils mengangkut Jadon Sanco dari Borussia Dortmund seharga Rp 1,4 triliun di musim panas 2021.
Musim ini pemain berkebangsaan Inggris itu baru tiga kali. Pasalnya, sejak Agustus Sancho diasingkan dari tim utama MU setelah berseteru dengan manajer Erik ten Hag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya MU sudah memasukkan Sancho ke dalam daftar jual pemain di musim dingin. Sayangnya tidak ada klub yang mau membayar 50 juta pound, terlebih gajinya 250 ribu pound sepekan (sekitar Rp 4,9 miliar) membuat klub peminat mundur teratur.
Sky Sports melaporkan, MU berencana untuk memutus kontrak Jadon Sancho apabila tidak ada klub yang berminat merekrutnya di Januari. Kebijakan itu tengah dibahas seiring dengan proses akuisisi MU oleh Sir Jim Ratcliffe.
Konglomerat pimpinan INEOS itu dikabarkan akan menerapkan pendekatan yang lebih kejam terkait kontrak pemain dengan tujuan memprioritaskan kultur yang tepat dan strategi rekrutmen daripada kepentingan bisnis.
Ratcliffe mengagumi cara Arsenal yang berani memutus kontrak pemain-pemain bintangnya daripada memakai cara memperpanjang kontrak pemain agar harganya tidak jatuh.
Sancho masih terikat kontrak di Manchester United sampai 2026. Namun, sejak awal Sancho tidak pernah benar-benar memenuhi ekspektasi sejak digaet dari Dortmund di 2021. Hanya sebanyak 12 gol dan enam assist, yang mampu disumbangkan Sancho dalam 82 pertandingan MU.
Jika Manchester United sungguh memutus kontra Jadon Sancho, artinya Sancho akan pergi cuma-cuma alias MU tidak akan dapat cuan. Celakanya, Setan Merah akan masuk ke lubang yang sama, yakni beli pemain mahal eh dilepas secara gratisan!
Itu terjadi pada musim panas 2022, ketika Paul Pogba kontraknya habis. Pogba akhirnya cabut dengan status bebas transfer ke Juventus.
(astj/astj)