Hal itu diketahui dari website resmi Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 2. Di website tersebut, terlihat jika poin Sriwijaya FC dikurangi sesuai dengan putusan Komite Disiplin PSSI.
Pengurangan 3 poin itu sendiri diumumkan oleh Komite Disiplin PSSI di laman resminya. Sriwijaya FC disanksi pengurangan 3 poin dan denda sebesar Rp 45 juta saat menjamu Semen Padang FC.
"Hukuman: kalah 0-3 dari Semen Padang; Pengurangan 3 poin (forfeit); Denda sebesar Rp 45.000.000," tertulis di laman resmi PSSI yang dilihat, Senin (30/10/2023).
Sriwijaya FC dijatuhi sanksi itu setelah terbukti tidak menurunkan pemain U-21 di 11 pemain pertama (starter) di laga itu. PSSI dan PT LIB selaku operator Liga 2 telah menetapkan klub wajib menurunkan pemain U-21 minimal 1 pemain di setiap laga.
"Jenis Pelanggaran: tidak menyertakan pemain U-21 dalam starting XI," sambung pengumuman itu.
Sriwijaya FC diketahui sempat mengajukan banding atas putusan itu. Namun dengan berubah posisi di papan klasemen, banding yang diajukan Sriwijaya FC tersebut ditolak PSSI.
Dengan demikian PSMS naik dari posisi ke-4 ke posisi ke-3 dengan total 8 poin. Sedangkan Sriwijaya FC yang awalnya mendapat 10 poin menjadi 6 poin dan berada di posisi ke-4.
Semen Padang FC juga mendapat keuntungan atas sanksi ke Sriwijaya FC. Semen Padang mendapat tambahan 3 poin dan melenggang ke posisi ke-1 dengan menggeser Persiraja Banda Aceh.
Baca juga: PSMS Medan Kembali Coret 2 Pemain |
Berikut Klasemen Liga 2 Grup A usai Putusan PSSI ke Sriwijaya FC
1. Semen Padang FC Poin:16
2. Persiraja Banda Aceh Poin:14
3. PSMS Medan Poin: 8
4. Sriwijaya FC Poin: 6
5. PSPS Riau Poin: 5
6. Sada Sumut FC Poin: 5
7. PSDS Deli Serdang Poin: 5
(afb/afb)