Aksi pelemparan ke arah wasit oleh penonton terjadi di laga Sada Sumut FC menjamu PSDS Deli Serdang, kemarin. Manajer Sada Sumut FC Yosephine Sembiring mengatakan jika suporter memiliki dinamika sendiri dan wajar jika ada yang marah dan kecewa.
"Saya memaklumi kalau suporter itu selalu memiliki dinamika dalam melihat sepakbola, jadi wajar-wajar saja jika ada yang marah, kecewa," kata Yosephine Sembiring kepada detikSumut, Senin (9/10/2023).
Stadion Baharoeddin Siregar, yang merupakan stadion laga keduanya merupakan homebase PSDS yang musim ini berbagai dengan Sada Sumut FC. Yosephine mengaku tidak mengetahui apakah pelempar tersebut suporter dari mana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi mungkin mereka sebenarnya datang untuk mendukung tim favorit mereka, tapi memang karena aturan dari regulasi dari LIB tidak memperbolehkan suporter tamu jadi mereka mendukung dengan cara menonton sebagai penonton umum, begitu ya, di satu sisi saya respect sudah menghargai yang namanya regulasi," ucapnya.
Yosephine berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali. Apalagi liga di Indonesia memiliki kisah kelam dalam kericuhan di stadion.
"Tapi ekspresi kemarahan itu seyogyanya jangan dilakukan dengan cara-cara anarkis atau cara-cara yang menunjukkan kurang beretika, mudah-mudahan hal seperti ini ke depannya jangan terulang lagi, harus benar-benar menjunjung tinggi aturan bahwa bisa menjaga sportifitas, keamanan, kenyamanan di stadion, apalagi sudah ada pengalaman yang kurang baik dari hal itu kan, jadi jangan dipiculah kemarahan-kemarahan seperti itu," tutupnya.
Sebelumnya, laga Sada Sumut FC vs PSDS Deli Serdang dipimpin Sance Lawita selaku wasit. Sedangkan sosok wasit garis adalah Edy Pramono dan Sukirman.
Pantauan detikSumut, Minggu (8/10), terlihat sejumlah suporter berdiri di pinggir tribun Barat I dan VIP. Para suporter meneriaki wasit dengan kata-kata cemoohan.
Momen aksi pelemparan wasit tersebut terjadi saat Sance dan wasit lain hendak memasuki ruang ganti setelah babak kedua berakhir. Saat itu, terlihat seorang pria berbaju biru melempari wasit sebanyak 2 kali.
Pria tersebut terlihat melempar ke arah wasit menggunakan plastik dan bungkus rokok. Namun lemparan itu tidak sampai mengenai rombongan wasit.
Setelah aksi pelemparan itu, terdengar imbauan dari pengeras suara. Terdengar suporter diimbau untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami imbau kepada seluruh penonton untuk lebih jangan membuat hal yang tidak diinginkan," kata pria dari pengeras suara.
Terlihat juga seorang polisi mencoba menenangkan para penonton. Polisi tersebut terlihat berbicara dan menepuk pundak penonton agar tenang.
Saat laga berjalan, memang terdengar para penonton meneriaki wasit. Mereka menilai wasit tidak adil dalam memimpin jalannya pertandingan.
Laga itu berakhir dengan kemenangan Sada Sumut FC. Tuan rumah menang dengan skor 2-1.
(afb/afb)