Pelatih PSMS Medan Ridwan Saragih kecewa timnya ditahan imbang 1-1 oleh Persiraja. Dia pun menyoroti lemahnya finishing atau penyelesaian akhir dari anak asuhnya.
"Hasil 1-1 mau apapun ceritanya kalau saya pribadi saya kecewa, karena target saya tiga poin, tapi itu mungkin yang terbaik yang bisa diberikan oleh pemain-pemain saya, saya apresiasi sampai menit akhir mereka masih berjuang," kata Ridwan kepada pewarta usai laga di Stadion Teladan, Medan, Minggu (24/9/2023).
Ridwan mengaku sudah menyampaikan pesan ke bek PSMS untuk mengantisipasi permainan di akhir babak. Hal itu berkaca dari laga saat melawan Sada Sumut FC pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua menit injury time babak pertama, saya panggil satu pemain bawah untuk antisipasi dan ternyata terbukti kejadian yang sama seperti kita away lawan Sada (Sumut FC), prosesnya sama," ucapnya.
Setelah dibobol Persiraja, Ridwan melakukan pergantian pemain. Langkah itu untuk memberikan serangan yang lebih intens ke gawang Persiraja.
"Di babak kedua saya ambil inisiatif, saya ganti beberapa pemain, artinya saya pengen lebih menekan intensitas lebih tinggi dalam menyerang, tapi penyelesaian akhir kita masih lemah," ujarnya.
PSMS kemudian berhasil mencetak gol penyeimbang di injury time babak kedua. Ridwan memberikan apresiasi kepada seluruh pemain yang berjuang sampai akhir.
"Apapun hasilnya saya apresiasi, artinya kerja keras para pemain saya, saya ucapkan terima kasih mereka masih berjuang sampai 90 menit akhir," ungkapnya.
Pertahanan Persiraja disebut sangat rapi dan sulit ditembus. Selain itu, penyelesaian yang kurang bagus menjadi alasan PSMS gagal memaksimalkan sejumlah peluang.
"Keputusan untuk skoring juga, akurasi finishing juga masih kurang, penyelesaian akhir lah yang kurang maksimal," tutupnya.
Untuk diketahui, PSMS Medan menjamu Persiraja di Stadion Teladan, Medan, Minggu (24/9) sore. Laga tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1 yang masing-masing dicetak oleh Ramadhan dan Matheus Souza.
(astj/astj)