Marcus Rashford sempat berpikir untuk meninggalkan Manchester United musim sebelum meneken perpanjangan kontrak dengan gaji Rp 7,2 miliar per pekan. Penyebabnya tidak lain adalah buruknya prestasi MU saat ditangani Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick (manajer interim).
Dilansir detikSport Senin (31/7/2023), penyerang internasional Inggris itu memang menjalani musim yang kurang baik sebelum Erik ten Hag datang. Sepanjang musim 2021/2022, Rashford cuma membuat lima gol dalam 32 penampilan.
Kedatangan Erik ten Hag di musim panas tahun lalu membuat Rashford membatalkan keinginannya cabut. "Sebelum manajer (Erik ten Hag) datang, mungkin sedikit (cabut)," ungkap Rashford dilansir the Guardian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia, segala sesuatu bisa saja terjadi di sepakbola. Termasuk pindah atau bertahan di sebuah klub.
"Namun, ini 'kan sepakbola, ini terjadi. Segalanya terjadi karena sebuah alasan, dan dia datang ke klub di waktu yang tepat untukku, timing-nya berhasil," katanya.
Menurut Rasfhord, Erik ten Hag berpengaruh banyak dalam peningkatan performanya musim lalu. Musim lalu, Rashford bisa mencetak 30 gol di semua kompetisi dan itu merupakan pencapaian terbaiknya selama berseragam MU.
"Kebebasan, sebelumnya kami sedikit terlalu kaku, terkadang anda tidak menikmati sepakbola anda dan itu yang terjadi denganku. Aku tidak terlalu menikmati permainanku seperti yang seharusnya, seperti biasa aku menikmatinya," lanjut pemain internasional Inggris itu.
"Soalnya itu memengaruhi performaku dan pada akhirnya bagaimana diriku sebagai seseorang; jika aku tidak bahagia maka sulit bagiku bisa memainkan sepakbola terbaikku," tuturnya.
Performa impresif Marcus Rashford di musim lalu diganjar Manchester United. Rashford baru saja meneken kontrak baru berdurasi lima tahun, dengan kenaikan gaji signifikan menjadi 375 ribu pound sepekan (Rp 7,27 miliar).
(astj/astj)