Daftar 8 Kapten Legendaris PSMS Medan Beserta Prestasinya

Daftar 8 Kapten Legendaris PSMS Medan Beserta Prestasinya

Nizar - detikSumut
Minggu, 16 Okt 2022 11:03 WIB
Mantan kapten PSMS Medan Anwar Ujang
Foto: Mantan kapten PSMS Medan Anwar Ujang (Istimewa)
Medan -

PSMS Medan merupakan klub sepak bola asal Sumatera Utara (Sumut) yang didirikan tahun 1950 silam. Tentunya dengan usia yang sudah 72 tahun, barang tentu tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut sudah banyak pemain yang menyandang ban kapten.

PSMS Medan kerap menjadikan Stadion Teladan sebagai markas mereka kala menjamu tim lawan. Sehingga nama Stadion Teladan sangat identik dengan PSMS Medan.

Permerhati sepak bola asal Sumut, Indra Efendi Rangkuti mengatakan saat ini terdapat dua mural pemain PSMS di tembok Stadion Teladan. Keduanya yaitu, Legimin Rahardjo dan Mahyadi Panggabean, konon keduanya merupakan sama-sama pernah menjadi kapten PSMS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini di Stadion Teladan Medan sudah ada sosok 2 kapten PSMS yang dijadikan mural, namun tentunya ada beberapa sosok kapten legendaris lain yang juga amat layak untuk dijadikan mural karena reputasi mereka membawa kejayaan PSMS Medan pada masa lampau hingga akhirnya PSMS menjadi salah satu klub besar yang disegani baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional," kata Indra Efendi Rangkuti kepada detikSumut, Minggu (16/10/2022).

Pemkot Medan sebagai pemilik aset Stadion Teladan berencana akan merenovasi stadion tersebut. Indra berharap pasca direnovasi, akan ditampilkan sejumlah mantan kapten PSMS yang mempunyai prestasi yang cemerlang di masanya.

ADVERTISEMENT

"Saat ini Stadion Teladan akan direnovasi oleh Pemkot Medan, tentu dengan renovasi ini diharapkan Stadion Teladan bisa memuat sosok-sosok legenda PSMS terutama para kpten legendaris yang membawa PSMS Medan mencapai era kejayaan baik pentas sepakbola nasional maupun internasional," harapnya.

Indra menyebutkan, hal itu mengacu dari berbagai klub besar Eropa yang memuat mural legenda pemainnya di stadion masing-masing. Dia berharap mantan pemain PSMS yang apik ditampilkan di Stadion Teladan, bukan hanya mantan kapten yang idolai oleh kaum milenial.

"Kalau saya mengacu kepada klub - klub Eropa seperti Arsenal yang memuat mural legenda Arsenal di Emirates Stadium maka terlihat mural tersebut berisi para pemain legenda Arsenal dari masa ke masa yang punya prestasi mentereng dan reputasi oke ketika berkostum Arsenal dan bukan hanya berpaku pada sosok idola kaum milenial, demikian pula halnya dengan klub - klub besar Eropa lainnya seperti AC Milan, Barcelona, Real Madrid, Ajax dan lain-lain," sebutnya.

Berikut 8 mantan kapten PSMS Medan yang dinilai oleh Indra layak ditampilkan muralnya di Stadion Teladan:

1. Ramlan Yatim

Ramlan Yatim adalah sosok Kapten PSMS pada awal berdiri di era 50-an hingga akhir 50-an dan bersama abangnya Ramli Yatim sukses membawa PSMS Medan meraih Runner Up Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1954 dan 1957. Ramlan Yatim juga sukses memimpin rekan-rekannya membawa Sumut meraih medali emas sepak bola PON 1953 dan 1957. Ramlan Yatim pula yang sukses memimpin rekan- rekannya menaklukkan klub-klub besar Eropa dan Asia hingga akhirnya PSMS mendapat julukan 'The Killer'. Ramlan Yatim bersama abangnya Ramli Yatim dan M. Rasijd juga adalah bagian dari skuad Timnas Olimpiade Indonesia yang tampil di Olimpiade Melbourne 1956 dan Ramlan sendiri juga menjadi bagian skuad Timnas yang merebut medali Perunggu di Asian Games 1958.

Baca selengkapnya di halaman berikut.......

2. Muslim

Muslim adalah sosok Kapten PSMS Medan ketika pertama kali merebut Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI pada 1967. Muslim saat itu bersama Sukiman adalah sosok paling senior di PSMS Medan, dia sudah berada di PSMS pada akhir 50-an. Muslim sebagai Kapten Tim mampu menjembatani kerjasama antara sosok senior seperti Yuswardi, Ipong Silalahi, Zulkarnaen Pasaribu, Sunarto, Zulham Yahya, Azis Siregar dengan bintang muda seperti Tumsila, Ronny Pasla, Sarman Panggabean dan Wibisono hingga akhirnya sukses meraih Juara Kejurnas PSSI 1967 dan meraih Juara Aga Khan Gold Cup 1967 di Bangladesh.

3. Soetjipto Soentoro

Soetjpto Soentoro adalah sosok Kapten Legenda Timnas Indonesia yang pada 1968 bersama bintang-bintang Nasional seperti Abdul Kadir, Yudo Hadianto, Jacob Sihasale, Iswadi Idris, Anwar Ujang, M Basri, Max Timisela, memperkuat Pardedetex pada 1968 - 1970. Walau berstatus klub profesional namun Pardedetex adalah klub anggota PSMS masa itu dan akhirnya para pemainnya memperkuat PSMS di ajang Kejurnas PSSI 1969. Perpaduan bintang - bintang nasional dengan anak-anak Medan seperti Yuswardi, Ronny Pasla, Tumsila, Sarman Panggabean, Sunarto, Ipong Silalahi, Syamsuddin, membuat PSMS menjadi 'The Dream Team' dengan dimotori Soetjipto Soentoro sebagai Kapten Tim dan sukses meraih Juara Kejurnas PSSI 1969, membawa Sumut meraih medali Emas PON 1969 dan membawa PSMS lolos ke Semifinal Asian Club Championship/AFC Champions Cup 1970 di Teheran. Bahkan pada PON 1969 Soetjipto Soentoro sebagai Kapten Tim PON Sumut berhasil menjadi top skor dengan mencetak 16 gol yang berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh seniornya di PSMS dan Tim PON Sumut Jusuf Siregar yang mencetak 15 gol pada PON 1953.

4. Sukiman

Sukiman alias Lelek adalah sosok yang pada 1971 memimpin rekan-rekannya di PSMS Medan meraih Juara Kejurnas PSSI 1971 walau baru ditinggal sosok-sosok bintang Timnas yang kembali ke klub asalnya sebelum di Pardedetex kecuali Anwar Ujang. Pada 1967 dirinya adalah kapten kedua setelah Muslim. Kemampuannya yang hebat sebagai 'palang pintu' lini belakang PSMS membuat dirinya menjadi sosok penting yang memotivasi rekan - rekannya untuk terus berjuang demi PSMS hingga pertandingan berakhir. Sukiman sebagai Kapten PSMS juga sukses membawa PSMS meraih Juara Soeharto Cup 1972, Marah Halim Cup 1972 dan 1973, dan Jusuf Cup 1974.

5. Anwar Ujang

Anwar Ujang adalah sosok Urang Sunda yang menjadi Legenda PSMS Medan. Seusai Tjipto mundur dari Timnas pada 1971 maka ban Kapten Timnas beralih kepada Anwar Ujang hingga tahun 1975. Di PSMS sendiri Anwar Ujang menjadi kapten kedua setelah Sukiman pada periode 1971 -1974. Kemampuannya sebagai benteng kokoh pertahanan PSMS bersama Sukiman sukses membawa PSMS juara Kejurnas PSSI 1969 dan 1971, juara Soeharto Cup 1972, juara Marah Halim Cup 1972 dan 1973 dan juara Jusuf Cup 1974 serta membawa PSMS lolos ke Semifinal AFC Champions Cup 1970. Anwar Ujang juga sukses membawa Sumut meraih Medali Emas PON 1969. Anwar Ujang sebagai Kapten Timnas sukses membawa Timnas menjadi Juara Piala Sukan di Singapura pada 1972 dan Djakarta Anniversary Cup 1972. Pada ujicoba Timnas melawan Santos Brazil pada 1972 Anwar Ujang sukses mematikan pergerakan Pele dan mengundang decak kagum Sang Legenda Brazil tersebut.

Baca selengkapnya di halaman berikut.....

6. Yuswardi

Yuswardi adalah Bek Kanan legendaris PSMS pada era 1966 -1977. Yuswardi juga menjadi bek kanan legendaris dan utama Timnas dari 1967 - 1975. Ketika Sukiman mundur dari sepakbola dan Anwar Ujang pindah ke PSL Langkat karena mutasi tugas dari Pertamina, maka ban kapten PSMS beralih ke dirinya. Sebagai Kapten Yuswardi sukses membawa PSMS menjadi Juara Kejurnas PSSI 1975 (Juara Bersama Persija). Sebelumnya sebagai pemain Yuswardi membawa PSMS Juara Kejurnas PSSI 1967,1969 dan 1971, Juara Soeharto Cup 1972,Juara Marah Halim Cup 1972 dan 1973,Juara Jusuf Cup 1974 dan sebagai kapten PSSI Wilayah I yang bermaterikan 90% pemain PSMS Medan menjadi Juara Turnamen Antar Wilayah PSSI 1974 dan membawa PSSI Wilayah I meraih Runner Up President Cup 1974 di Seoul. Yuswardi juga sukses membawa Sumut meraih Medali Emas PON 1969 dan membawa PSMS lolos ke Semifinal AFC Champions Cup 1970. Pada 1975 Yuswardi memimpin rekan-rekannya di PSSI Wilayah I (PSMS Plus) mengalahkan klub besar Eropa asal Belanda Ajax 4-2 di Stadion Teladan Medan.

7. Zulham Effendi Harahap

Zulham Effendi Harahap adalah sosok playmaker handal PSMS dan Timnas akhir era 70-an dan pada awal 1980-an. Kemampuannya sebagai pengatur irama permainan dan menciptakan gol-gol indah lewat aksi akrobatiknya membuat dirinya menyandang Kapten PSMS Medan dan pada beberapa kesempatan juga menjadi Kapten Timnas bergantian dengan Ronny Pattinasarani dan Herry Kiswanto. Sosok yang juga pernah membela Persib dan Pardedetex ini sukses membawa PSMS menjadi Juara Tugu Muda Cup 1979 dan Fatahillah Cup 1982. Pada 1983 Zulham Effendi sukses membawa PSMS Medan menjadi Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI walau pada pertandingan Final dirinya absen akibat cedera yang dialaminya pada putaran Final ketika melawan Persebaya hingga akhirnya pada Final posisi Kapten beralih kepada Sunardi B. Tetapi kontribusi Zulham Effendi sebagai Kapten Tim sejak penyisihan hingga putaran Final tidak bisa diabaikan begitu saja. Pada PON 1981 sebagai kapten, Zulham sukses memimpin rekan - rekannya di Tim PON Sumut meraih medali perak setelah di final kalah dari Lampung dalam drama adu penalti. Di PSMS Zulham Effendi juga sukses membawa PSMS menjadi Runner Up Kejurnas PSSI 1979 dan Marah Halim Cup 1983.

8. Sunardi B

Sunardi B adalah satu - satunya Kapten PSMS yang hingga kini membawa PSMS Medan Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI 2 kali berturut - turut. Pada 1983 Sunardi B yang di Final menjadi Kapten PSMS menggantikan Zulham Effendi Harahap sukses memimpin rekan - rekannya meraih Juara setelah di final mengalahkan Persib lewat adu penalti 3-2 setelah dalam pertandingan normal dan perpanjangan waktu bermain imbang 0-0.Pada 1985 sebagai kapten tim merangkap asisten pelatih Sunardi B kembali sukses memimpin rekan-rekannya meraih Juara Divisi Utama Perserikatan PSSI dalam pertandingan nyang hingga kini menjadi rekor dunia karena ditonton 150 ribu penonton setelah mengalahkan Persib 2-1 dalam drama adu penalti setelah dalam waktu normal dan perpanjangan waktu bermian imbang 2-2.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads