Polisi mengungkap penyebab mati lampu di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh saat Persiraja melawan PSMS Medan. Hasil penyelidikan diketahui lampu padam akibat kesalahan teknis.
"Berdasarkan hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Aceh, penyebab mati lampu di stadion saat pertandingan Persiraja vs PSMS adalah murni teknis," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (15/9/2022).
Winardy membantah listrik padam karena kehabisan bahan bakar. Menurutnya, penyebab mati listrik berkaitan dengan cara menghidupkan genset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan (kehabisan minyak), teknis bahwa urutan menghidupkan gensetnya yang salah," jelas Winardy.
Polisi belum menemukan adanya kelalaian panitia dalam insiden itu. Winardy menjelaskan, penyidik juga belum menemukan alat bukti terkait pidana yang diatur dalam Undang-undang Keolahragaan dalam kejadian tersebut.
"Namun penyidik memberikan peringatan untuk panitia lebih profesional ke depannya, dan menyerahkan sanksi atas pelanggarannya kepada PSSI atau Komite Liga 2," ujarnya.
Sementara terkait penonton yang melakukan pembakaran dan perusakan stadion masih diselidiki polisi.
"Untuk kasus pembakarannya masih dalam penyelidikan dan terus berproses, sampai kita temukan alat bukti dan tersangkanya," ujarnya.
Sebelumnya, laga Persiraja menghadapi PSMS pada Senin (5/9) gagal digelar karena lampu stadion tidak kunjung menyala. Terkait insiden itu, PT LIB memutuskan Persiraja kalah 0-3 dari PSMS Medan.
"Memutuskan klub Persiraja Banda Aceh dinyatakan kalah 0-3, sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Jo Pasal 18 Regulasi Kompetisi Liga 2- 2022/2023," isi putusan tersebut.
Ihwal keputusan itu dibenarkan oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian. "Benar (keputusan tersebut)," ujarnya saat dimintai konfirmasi detikSumut, Selasa (6/9).
(agse/dpw)