Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengungkap pihaknya menduga ada kecurangan di Pilgub Sumut. PDIP kini sedang mengumpulkan bukti-bukti dugaan kecurangan tersebut dan akan melaporkan ke Bawaslu.
"Teman-teman di Sumatera Utara sudah mengumpulkan bukti-bukti baik itu beberapa bentuk video rekaman kemudian surat menyurat rencananya semua dan melaporkan kepada Bawaslu," kata Djarot dalam konferensi pers di DPP PDIP, Jakarta, dilansir detikNews, Kamis (28/11/2024).
Djarot menyebut menang dan kalah dalam pilkada merupakan hal wajar. Namun dia mempersoalkan cara-cara yang tak wajar dalam meraih kemenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalannya adalah di dalam memenangkan proses demokrasi dalam negara apakah kira-kira demokrasi nilai-nilai demokrasi, norma-norma negara itu bisa dilaksanakan dengan baik atau tidak, apakah di dalam memenangkan pasangan calon tertentu itu juga menempatkan ada etika moral dalam diri seseorang," tuturnya.
Djarot menyebut dugaan kecurangan dalam Pilgub Sumut tersebut terkait penyaluran bansos. Selain itu, Djarot juga mengatakan, ada dugaan tekanan kepada paslon yang diusung PDIP di Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
"Tapi cara untuk meraih pemenangan itulah yang kita persoalkan karena ini menjadi pengalaman kita di sisi-sisi gelap demokrasi telah terjadi termasuk di dalam pemilihan wali kota di Kota Medan," katanya.
Berdasarkan quick count dari Indikator, pasangan Bobby Nasution dan Surya unggul dengan 62,71%, sementara Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala: 37,29%. Indikator menyebut data yang terkumpul telah 100 persen.
Hasil Quick Count bukan merupakan hasil resmi Pemilu 2024. KPU akan mengumumkan hasil resmi Pemilu 2024 nantinya.
(nkm/nkm)










































