Di lain pihak, Lesmawati Perangin-angin selaku koordinator Yayasan Ate Keleng (YAK) yang tergabung dalam Jaringan Advokasi Masyarakat Sipil Sumut (Jamsu) menyampaikan, Sumut masih darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Berdasarkan data yang mereka miliki, dalam rentang waktu Januari hingga Desember 2023, ada 1.518 korban kekerasan berbasis gender yang terjadi di Sumut.
"Dari data itu, 77 persen korban adalah perempuan dan anak perempuan. Sedangkan 23 persen lainnya adalah laki-laki dan anak laki-laki," ujar Lesmawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk korban yang mengalami kekerasan itu tertinggi di Asahan sebanyak 350 orang, Medan dengan dengan angka 193 orang, dan Deli Serdang sebanyak 144 orang," sambungnya.
Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)