Sikap 2 Paslon Pilgubsu soal Kekerasan Perempuan di Sumut Tinggi

Pilkada Sumatera Utara

Kenali Kandidat

Pilgub Sumut 2024

Sikap 2 Paslon Pilgubsu soal Kekerasan Perempuan di Sumut Tinggi

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 23 Nov 2024 23:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan Terhadap Perempuan
Ilustrasi (Foto: iStock)
Medan -

Kekerasan terhadap perempuan di Sumut selama tahun 2023 cukup tinggi. Begini sikap dan janji pasangan calon Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala terkait isu kekerasan terhadap perempuan di Sumut.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Bobby-Surya, Sugiat Santoso, mengatakan jika mereka akan lebih peduli terhadap pembangunan terhadap ibu dan anak. Termasuk melindungi ibu dan anak dari kekerasan.

"Ya pasti bahwa semangat Bobby-Surya ketika diberi amanah sebagai gubernur dan wakil gubernur akan lebih peduli terhadap pembangunan ibu dan anak, sekaligus bagaimana melindungi ibu dan anak kita dari tindakan kekerasan," kata Sugiat Santoso saat dihubungi, Sabtu (23/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiat menjelaskan jika program untuk perlindungan perempuan dari kekerasan tidak menjadi prioritas. Sehingga Bobby-Surya disebut bakal menjadikan perlindungan ibu dan anak bakal menjadi agenda prioritas.

"Soalnya dengan banyak program-program yang nanti pasti itu penganggarannya peruntukan untuk lebih, selama ini kan pembangunan ibu dan anak kan dianggap pembangunan yang tidak menjadi prioritas, tidak seksi, tapi Bobby-Surya berjanji bahwa ini adalah salah satu agenda prioritas yang akan diatensi secara khusus oleh Bobby-Surya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pelaku kekerasan terhadap ibu dan kerap merupakan orang terdekatnya, bisa jadi orang tua. Sehingga perlu memberikan kemandirian ekonomi terhadap para korban kekerasan nantinya.

"Ya terkait dengan program-program bagaimana pendampingan terhadap korban-korban yang mengalami tindakan kekerasan ibu dan anak sebagai pemerintah akan hadir, baik dengan pendampingan hukum maupun misalnya dengan pasca kejadian bagaimana mereka bisa tetap termotivasi untuk melanjutkan aktivitas kehidupannya, bagaimana misalnya dengan kemandirian ekonominya, kalau misalnya pelakunya adalah orang-orang terdekat yang itu ketika diberi hukuman malah nanti akan berdampak pada kehidupan ekonomis si ibu dan si anak tadi," ujarnya.

Sementara Hasan Basri Sagala menyebutkan jika beberapa hari yang lalu dia bertemu dengan beberapa kelompok kajian masalah perempuan. Dalam pertemuan itu, Hasan mengaku juga diminta komitmen mereka juga terpilih nanti.

"Kemarin, 4 hari yang lalu, kami ada diskusi dengan kelompok aktivis perempuan se sumatera utara, ada tiga kelompok organisasi atau lembaga kajian terkait masalah perempuan, di situ kami diminta komitmen apa terkait persoalan tersebut," sebut Hasan Basri Sagala.

Menurut Hasan, membangun Sumut tidak terlepas dari perempuan dan anak. Kesejahteraan perempuan dan anak menjadi salah satu kunci pembangunan Sumut.

"Saya sampaikan membangun sumut adalah mau tidak mau, tidak boleh terlepas dari yang namanya perempuan dan anak, karena apa, sejahteranya perempuan dan anak itu salah satu kunci untuk bagaimana membangun Sumut," ujarnya.

Sehingga Edy-Hasan disebut memiliki konsen terhadap isu perempuan dan anak. Keberpihakan terhadap perempuan dan anak disebut wajib hukumnya.

"Jadi saya bilang tidak usah ragukan terkait hal itu, karena hal-hal yang ditorehkan Pak Edy juga sangat konsen, tak pernah meninggalkan isu perempuan dan anak, perempuan dan anak itu wajib lah menjadi sasaran utama, keberpihakan kepada perempuan ya wajib lah hukumnya," ungkapnya.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Di lain pihak, Lesmawati Perangin-angin selaku koordinator Yayasan Ate Keleng (YAK) yang tergabung dalam Jaringan Advokasi Masyarakat Sipil Sumut (Jamsu) menyampaikan, Sumut masih darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Berdasarkan data yang mereka miliki, dalam rentang waktu Januari hingga Desember 2023, ada 1.518 korban kekerasan berbasis gender yang terjadi di Sumut.

"Dari data itu, 77 persen korban adalah perempuan dan anak perempuan. Sedangkan 23 persen lainnya adalah laki-laki dan anak laki-laki," ujar Lesmawati.

"Untuk korban yang mengalami kekerasan itu tertinggi di Asahan sebanyak 350 orang, Medan dengan dengan angka 193 orang, dan Deli Serdang sebanyak 144 orang," sambungnya.



Simak Video "Video: Debat Panas Bobby-Edy soal Jumlah BLK di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads