Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagubsu) Hasan Basri Sagala mengungkapkan banyak aparat negara cawe-cawe di Pilgub Sumut 2024. Rivalnya, Bobby Nasution pun membantah jika mereka menggunakan aparat negara untuk cawe-cawe di Pilgub Sumut.
"Yang pasti saya sampaikan, saya bersama juga Ketua Tim Pemenangan, kami tidak ada menggunakan hal-hal seperti itu, kami tidak ada memerintahkan hal-hal seperti itu, di tim pemenangan tidak ada sama sekali, kami tidak ada menggunakan hal-hal seperti itu," kata Bobby Nasution usai debat ketiga Pilgub Sumut, Rabu (13/11/2024) malam.
Tim pemenangan bersama Bobby-Surya disebut keliling dan membuat kegiatan secara masif di daerah. Hal itu agar masyarakat mengenal dan mengetahui program mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru kami menyapa, kami mengajak untuk masyarakat, kenapa kita kegiatannya banyak, kenapa kita keliling seluruh wilayah Sumatera Utara, kenapa setiap keliling kita titiknya kita buat masif banyak, karena kita ingin masyarakat mengenal, masyarakat mengetahui program dan masyarakat nanti datang ke TPS, bukan mengandalkan hal-hal seperti itu," ujarnya.
Bobby menilai jika mereka menggunakan aparat negara untuk cawe-cawe, mereka tidak perlu lagi keliling ke 33 kabupaten/kota di Sumut. Namun Bobby bersama tim masih keliling ke seluruh kabupaten/kota di Sumut.
"Logikanya kalau memang menggunakan hal seperti itu, nggak usah turun ke lapangan kami, tapi nyatanya kami turun ke lapangan dan masif jumlahnya, 33 kabupaten/kota kami datangin," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Hasan Basri Sagala menyinggung soal cawe-cawe di Pilgub Sumut. Calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1 Surya meminta Hasan untuk tidak berburuk sangka.
"Masih ada dalam pelaksanaan demokrasi, ada cawe cawe. Tolong didengar pak, ada cawe-cawe dalam pelaksanaan demokrasi dan ini bukan katanya, ini bisa kita rasakan," kata Hasan saat debat ketiga Pilgub Sumut, Rabu (13/11) malam.
Hasan mengatakan ada banyak aparat negara yang melakukan cawe-cawe. Dia pun meminta para aparat itu harusnya masuk ke tim sukses saja.
"Seharusnya kalau mereka mau cawe-cawe, jadi saja tim sukses, uang negara yang untuk menggaji mereka itu adalah untuk bagaimana menjaga demokrasi, bukan cawe-cawe. Untuk itu, saya minta kepada Pak Surya apa yang bapak lakukan agar iklim demokrasi di Sumut ini bisa berjalan dengan jujur, adil, bebas dan rahasia, tanpa ada tekanan?," tanya Hasan.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Surya pun menyatakan bahwa cawe-cawe itu tidak ada. Dia meminta Hasan untuk tidak berburuk sangka.
"Cawe-cawe istilah apa ini cawe-cawe. Nggak ada ini pak, nggak ada. Bapak yang notabene adalah dasar pikirannya adalah paham dengan keagamaan, bapak jangan terlalu berburuk sangka," kata Surya.
Surya mengatakan aparat pemerintah harus netral. Menurutnya, proses demokrasi ini juga harus berjalan dengan baik.
"Aparat pemerintah harus netral. Kami berjalan sendiri, pak. Kami punya tim sukses. Ini demokrasi, kami boleh memakai siapa saja karena ini adalah merupakan hak seseorang. Jadi, kami minta kepada bapak, hal-hal yang seperti ini, bapak jangan berburuk sangka, itu adalah tidak baik," pungkasnya.
Untuk diketahui, debat ketiga dilaksanakan pada Rabu (13/11) malam di Tiara Convention Hotel, Medan. Debat ketiga Pilgub Sumut ini membahas tema 'Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia'.
Simak Video " Video: Jadi Sarang Narkoba, Markas GRIB Jaya Sumut Dirobohkan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)