Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2 Edy Rahmayadi berbicara soal banyak mendapat award saat menjabat Gubsu. Hal itu disampaikan Edy saat memulai debat kedua Pilgub Sumut.
"Sumatera Utara lima tahun ke depan merupakan suatu proses pembangunan yang telah dicapai lima tahun yang lalu, secara keberhasilan 96 award yang disampaikan oleh pusat dan begitu banyak kekurangan di sana sini itulah yang harus segera kita tunaikan," kata Edy Rahmayadi memulai debat kedua, Rabu (6/11/2024).
Edy menilai jika pembangunan di Sumut bisa dilaksanakan mulai dari antar provinsi maupun provinsi dengan kabupaten/kota. Edy juga menyebutkan jika pengembangan infrastruktur internet juga perlu diperhatikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengembangan yang harus dilakukan di Sumatera Utara yaitu infrastruktur harus dapat dilaksanakan untuk mencapai sampai 90 persen mantap, dari provinsi ke provinsi, provinsi ke pemerintah daerah kabupaten dan kota," ucapnya.
"Pengembangan infrastruktur internet yang harus bisa diakses dari mulai provinsi sampai ke kabupaten dan kota," imbuhnya.
Pengembangan investasi juga diperlakukan dengan aplikasi yang dapat diakses semua pihak. Lapangan kerja baru juga perlu diciptakan dengan program dan strategi.
"Yang ketiga pengembangan investasi, ini juga harus tak kalah pentingnya yaitu untuk aplikasi yang dapat diakses oleh seluruh orang untuk mengetahui bagaimana melakukan investasi di Sumatera Utara, lapangan pekerjaan baru yang harus kita ciptakan, yang program dan strategi sesuai dengan kemanapun dan potensi di kabupaten dan kota," ujarnya.
Edy menyebutkan degradasi lingkungan karena banyak tambang di Sumut. Edy kemudian menyinggung soal Maluku Utara.
"Yang keempat adalah suatu kegiatan yang secara komprehensif dilakukan untuk prioritas daerah yang harus kita selesaikan yang pertama, degradasi lingkungan, degradasi lingkungan ini sangat penting, di Sumatera Utara banyak tambang jangan sampai terjadi sampai di Maluku Utara," ucapnya.
Konflik pertanahan juga dinilai perlu diselesaikan dengan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Termasuk dengan ketahanan pangan dan inovasi pembangunan.
"Yang kedua, potensi konflik pertanahan yang harus kita selesaikan dan kita harus selalu koordinasi pusat dan derah, konflik di daerah tentang potensi-potensi perbatasan-perbatasan kabupaten dan kota, perbatasan provinsi ini yang harus segera dikasihkan alih fungsi lahan ketahanan pangan dan inovasi pembangun di daerah, ini kita harus bisa jadikan, pastikan, dan bisa kita lakukan di lima tahun ke depan," tutupnya.
Untuk diketahui, debat kedua dilaksanakan pada Rabu (6/11) malam di salah satu hotel di Medan. Debat kedua Pilgub Sumut ini membahas tema 'Peningkatan Daya Saing Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan'.
(afb/afb)