Calon Gubernur Kepri nomor urut 2, Muhammad Rudi, mempertanyakan komitmen Ansar Ahmad terhadap proyek strategis nasional Rempang Eco City. Persoalan ini disampaikan Rudi saat debat yang diselenggarakan KPU Kepri.
"Gubernur adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat dalam pelaksanaan proyek strategis nasional seperti Rempang Eco City, termasuk relokasi penduduk terdampak di Tanjung Banun. Apa bentuk dukungan konkret Anda terhadap pelaksanaan proyek ini?," tanya Rudi saat debat, Sabtu (2/11/2024).
Menanggapi pertanyaan Rudi, Ansar menegaskan dukungannya terhadap proyek strategis nasional Rempang Eco City. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dengan masyarakat di kawasan Rempang dan Galang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendukung investasi yang memberikan nilai tambah besar, termasuk di Tanjung Banun dan Rempang. Sebetulnya yang dibutuhkan adalah pendekatan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Jika komunikasi berjalan dengan baik, maka tidak akan ada kegaduhan," jawab Ansar.
Rudi kembali mempertanyakan peran serta Ansar dalam pengembangan Rempang Eco City. Menurutnya, Ansar hampir tidak berkontribusi sama sekali dalam pengembangan proyek ini.
"Sejak 2023, Rempang telah menjadi proyek nasional dan Gubernur turut bertanggung jawab. Sayangnya, hampir 100 persen tidak ada kontribusi dari Gubernur di sana," ujar Rudi.
Merespons pernyataan Rudi, Ansar menyatakan bahwad ia sebagai gubernur telah mengikuti beberapa pertemuan terkait proyek Rempang. Namun, ia menyebut dirinya sebagai Gubernur Kepri tak merasa kurang dilibatkan dalam persoalan Rempang.
"Saya selalu mengedepankan prinsip merangkul semua pihak melalui komunikasi yang baik. Beberapa kali saya ikut dalam pertemuan, tetapi saat itu gubernur seakan tidak dianggap. Konsep pengembangan di Tanjung Banun baru diputuskan berjalan bertahap setelah saya datang ke sana. Tidak ada persoalan yang sulit jika komunikasi lancar. Contohnya, dalam pengembangan KEK Bai, kami berhasil membebaskan lahan seluas 1.000 hektar tanpa kendala. Sekarang, investasi disana (PT Bai) sudah mencapai Rp 20 triliun," ujar Ansar.
(afb/afb)