Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru elektabilitas bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada Batam tahun 2024. Survei terbaru itu dilakukan pada awal September 2024 pasca pendaftaran bakal calon wali kota-wakil wali kota ke KPUD Kota Batam.
Peneliti Utama Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi dalam keterangannya menjelaskan bahwa pengambilan data survei lapangan tersebut dilakukan pada 4-10 September. Survei tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling.
"Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 4-10 September 2024. Sampel pada survei ini adalah 400 responden dengan margin of error +/- 4.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 12 kecamatan di Kota Batam secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih," kata Masduri dalam keterangannya, Senin (16/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masduri mengatakan stratifikasi survei yang dilakukan pihaknya adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Ia juga menyebut pengumpulan data dilakukan pewawancara yang terlatih dengan dibantu teknologi aplikasi dan responden yang dipilih secara acak.
"Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa atau kelurahan terpilih," jelasnya.
Survei pertama yang dilakukan Poltracking Indonesia dengan simulasi Head to head antara calon Wali Kota Batam yakni Amsakar Achmad dan Nuryanto. Hasilnya calon Wali Kota Batam, Amsakar Achmad memperoleh elektabilitas di atas 60 persen.
"Pertama, pada simulasi head to head antar Calon Wali Kota Batam antara Amsakar Achmad dan Nuryanto, Amsakar Achmad memperoleh angka elektabilitas (61,7%), sedangkan Nuryanto (19,0%). Sementara simulasi head to head antar Calon Wakil Wali Kota Batam antara Hardi Selamat Hood dan Li Claudia Chandra, Li Claudia Chandra memperoleh angka elektabilitas (54,9%), sedangkan Hardi Selamat Hood (20,2%)," jelasnya.
Kemudian simulasi head to head itu dilakukan kepada calon Wakil Wali Kota Batam Li Claudia Chandra dan Hardi Slamet Hood. Hasilnya Li Claudia memperoleh elektabilitas mencapai 64 persen.
"Kedua, Pada simulasi head to head pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Batam antara pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra dan pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood, pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra memperoleh angka elektabilitas (64,8%), sedangkan pasangan Nuryanto-Hardi Selamat Hood (21,1%)," ujarnya.
Poltracking Indonesia juga melakukan survei dengan sebaran pemilih berdasarkan usia. Mulai dari kelompok Gen Z hingga generasi X.
"Ketiga, peta sebaran pemilih berdasarkan usia, pemilih dari kelompok Gen Z (<=22 tahun), Milenial Muda (22-30 tahun), Milenial Matang (31-40 tahun), Generasi X (41-52 tahun) dan Baby Boomers & Silent Gen (>53 tahun) cenderung kepada pasangan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra. Sedangkan peta sebaran pemilih berdasarkan tipologi pemilih, pemilih rasional, psikologis dan sosiologis cenderung kepada Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra," ujarnya.
Simulasi keempat dilakukan survei terkait persoalan pokok yang dihadapi oleh masyarakat Batam. Dari simulasi tersebut warga Batam mengeluhkan tingginya harga kebutuhan pokok hingga ketertiban masyarakat.
"Keempat, persoalan paling pokok yang dihadapi oleh masyarakat Kota Batam saat ini yakni harga-harga kebutuhan pokok mahal (44,4%), diikuti susah mencari lapangan kerja (28,3%), biaya pendidikan menengah mahal (8,1%), biaya berobat/kesehatan mahal (6,8%), pengurusan izin administrasi/birokrasi sulit (4,7%), sarana/transportasi/infrastruktur tidak memadai (2,2%), masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (1,6%)," ujarnya.
Simulasi kelima yang dilakukan pada survei Poltracking Indonesia, hampir 94 persen responden mengetahui Pilkada yang diselenggarakan pada November 2024. Sebanyak 75 persen responden juga mengaku sudah menentukan pilihan untuk calon Wali Kota Batam dan Wakil Wali Kota Batam pada November mendatang.
"Kelima, sebanyak (94,4%) publik mengatakan mengetahui jika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) akan dilaksanakan secara serentak pada November 2024. Sebanyak (75,5%) publik Kota Batam mengatakan tidak akan mengubah pilihan terhadap calon wali kota-wakil wali kota Batam. Sedangkan (15,2%) mengatakan masih mungkin mengubah pilihan. Di antara yang masih mungkin mengubah pilihan, akan memantapkan pilihannya pada masa kampanye (46,9%), diikuti pada hari H pelaksanaan pemilihan (32,7%), pada masa tenang kampanye (10,2%) dan saat penetapan calon (4,1%)," jelasnya.
Masduri dalam keterangannya menyebut temuan hasil survei pihaknya itu menyebut berbagai kemungkinan masih terjadi. Hal tersebut tergantung isu yang berkembang hingga konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024.
"Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada awal September 2024. Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti," tutupnya.
(mjy/mjy)