Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman gagal bertarung di Pilkada Medan 2024. Pasangan awal Aulia, Hidayatullah, pun menceritakan proses gagalnya Aulia maju di Pilkada Medan.
Aulia sendiri awalnya maju bersama wakilnya, Hidayatullah yang merupakan anggota DPR RI dari PKS. Keduanya awalnya diusung oleh PKS, PSI, dan Demokrat.
Namun di hari pertama pendaftaran Pilkada Medan, Selasa (27/8/2024), terjadi perubahan konstelasi politik di Pilkada Medan. PSI dan Demokrat tiba-tiba tarik dukungan, meninggalkan PKS sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hidayatullah mengatakan jika sejak awal dia memang dia berniat maju sebagai bacalon Wali Kota Medan. Namun setelah lobi-lobi politik terjadi, Hidayatullah akhirnya harus rela menjadi wakilnya Aulia.
"Berbeda ya di PKS, pertama saya memang tidak pernah mendaftar ke PKS, saya diminta, di awal memang ditanya siapnya untuk apa, untuk Medan 1. Tiba-tiba dalam prosesnya turun keputusan saya itu Medan 2, sebagai kader saya terima," kata Hidayatullah, Sabtu (31/8/2024).
Usai PSI menarik dukungan dari Aulia-Hidayatullah pada Selasa (28/8) siang, mereka kemudian melakukan rapat pada sore harinya di Medan. Dalam rapat tersebut, Hidayatullah dan Aulia hadir bersama pengurus PKS dan Demokrat.
Saat rapat tersebut, mereka kemudian membentuk tim pemenangan yang diketuai oleh Ketua DPC Demokrat Medan Iswanda Ramli. Namun tiba-tiba Selasa malam, Demokrat ikut mencabut dukungan kepada Aulia-Hidayatullah.
"Selasa sore saat rapat tinggal PKS dan Demokrat, PSI sudah cabut, terbentuk tim pemenangan Ketua DPC Demokrat Pak Iswanda Ramli, Selasa malam Demokrat cabut, sisa PKS," ucapnya.
Hidayatullah juga dapat perintah secara lisan dari DPP agar kembali ke Jakarta. PKS disebut bakal mendukung Rico Waas-Zakiyuddin Harahap yang diusung oleh KIM plus.
"Nggak tahu apa yang terjadi di struktur partai, ketika saya sudah pulang ke Jakarta Selasa malam karena sudah clear ya waktu itu PKS tidak mencalonkan, waktu itu keputusannya mendukung Rico, jadi telah selesai saya balik ke Jakarta menyelesaikan tugas," jelasnya.
Anggota DPR RI kemudian mengambil penerbangan Medan-Jakarta pada Rabu (28/8) pagi. Namun setibanya di Jakarta, Hidayatullah diminta kembali ke Medan untuk bersiap maju di Pilkada Medan.
"Ternyata sampai di Jakarta, saya disuruh standby lagi di Medan, Rabu saya balik lagi, Kamis kan pendaftaran terakhir," ujarnya.
PKS yang bisa mengusung sendiri di Pilkada Medan kemudian memasang duet Hidayatullah-Yasyir Ridho Lubis. Ridho merupakan polikus Golkar dan saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Sumut.
Hidayatullah menjelaskan jika nama Yasyir sejak awal masuk dalam bursa PKS. Namun dia mengungkapkan jika nama Yasyir kalah tenar dibanding Aulia.
Dia mengaku tidak diminta pendapat soal siapa sosok wakilnya di Pilkada Medan. Partai hanya meminta agar Hidayatullah mencalonkan bersama Ridho.
Pasca batalnya duet Aulia-Hidayatullah, dia mengaku belum pernah bertemu dengan Aulia. Hidayatullah juga belum ada berkomunikasi dengan Aulia.
"Belum ada bertemu, belum ada komunikasi (dengan Aulia Rachman pasca mendaftar)," tutupnya.
(afb/afb)