Setiap suku dan adat di Sumatera Utara memiliki kuliner khas yang memiliki cita rasa dan sejarah. Salah satunya buber pedas Melayu Batu Bara, makajan ini sudah ada sejak zaman kerajaan.
Dilansir dari Jurnal Universitas Al Azhar tentang tradisi makanan bubur pedas pada masyarakat Melayu Batu Bara, bubur pedas adalah makanan tradisi masyarakat yang umumnya disajikan saat bulan Ramadan.
Bubur pedas terbuat dari berbagai macam sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan serta rempah-rempah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ada juga beras yang disangrai, ikan, beberapa jenis kerang, daging ayam dan daging lembu.
Meskipun proses pembuatannya cukup memakan waktu yang lama dan terlalu rumit, masyarakat setempat memasak bubur pedas secara berulang-ulang. Beberapa kedai makanan di Kabupaten Batu Bara bahkan menjual menu makanan tersebut.
Padahal, dulunya bubur pedas hanya digemari orang-orang dewasa sehingga dibuat pun oleh masing-masing rumah tangga secara gotong royong untuk dimakan bersama. Namun, kini menjadi makanan tren untuk semua golongan dan ramai peminat.
Dorongan untuk mencicipi bubur pedas datang dari rasanya yang enak dan segar. Menu makanan itu juga membuat perut tetap terasa nyaman walau harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.
Cita rasa nikmat dan berkhasiat merupakan salah satu alasan bubur pedas menjadi tradisi yang terus berlanjut secara turun-temurun di masyarakat. Tak jarang, makanan tersebut dihidangkan saat pesta perkawinan, sunatan dan pemberian nama bayi baru lahir.
Hidangan bubur pedas sudah dibuat sejak zaman kerajaan dahulu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat berpendapatan rendah. Rakyat membuat makanan yang dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga bisa dimakan oleh banyak orang.
Demikian tentang bubur pedas, makanan tradisional masyarakat Melayu Batubara. Apakah kamu sudah pernah atau kini tertarik mencicipi makanan tersebut? Semoga artikel ini menambah pengetahuan, ya, detikers!
Artikel ini ditulis Felicia Gisela Br Sihite, peserta magang bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(astj/astj)