Pedagang di Medan mengaku meraih omzet besar dengan mendirikan stan di Market Preneur Universitas Sumatera Utara (USU). Pengunjung terus berdatangan dan memenuhi setiap stan yang ada.
Seorang pedagang pemilik stan Wanoodle bernama Vivi mengatakan omzet yang diperoleh mencapai Rp 2-4 juta per hari. Adapun menu yang diburu pelanggan yakni Indomie goreng pedas.
"Omzet sekitar Rp 2-4 jutaan per hari. Best seller Indomie goreng, kami ada bumbu dan rasa pedas tersendiri," kata Vivi kepada detikSumut, Selasa (30/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nana, pemilik stan jajanan lainnya mengungkapkan hal serupa. Ia menyebutkan omzet yang didapat dari berjualan takoyaki bisa mencapai Rp 1 juta per harinya.
"Alhamdullilah, dapat omzetnya Rp 1 juta. Paling laku takoyaki varian sosis, keju, dan crab stick," ungkap Nana.
Tak hanya Vivi dan Nana, pemilik stan es krim KULKUL yakni Baiturahman bahkan kewalahan melayani pengunjung yang terus berdatangan. Omzet yang diterimanya sebesar Rp 600 ribu.
"Omzetnya itu Rp 600 ribu semalam. Melihat ramainya sekarang, hari ini bisa lebih omzetnya," ucap Baiturahman.
Market Preneur USU diadakan untuk membuka peluang kepada wirausaha di Medan. Mahasiswa USU khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.
"Di sini belajar berwirausaha agar terbentuk jiwa kewirausahaan dari dalam diri kami," tutur mahasiswi FEB pendiri stan Our Sanris, Cindy Simbolon.
Artikel ini ditulis oleh Felicia Gisela Sihite, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(afb/afb)