Melihat Pembuatan Emping Melinjo, Cemilan Khas Bengkulu

Bengkulu

Melihat Pembuatan Emping Melinjo, Cemilan Khas Bengkulu

Hery Supandi - detikSumut
Minggu, 07 Mei 2023 16:00 WIB
Proses pembuatan emping melinjo di Bengkulu. (Hery Supandi/detikSumut)
Foto: Proses pembuatan emping melinjo di Bengkulu. (Hery Supandi/detikSumut)
Bengkulu -

Jika detikers saat ini sedang liburan di Bengkulu, tentu ingin membawa oleh-oleh untuk orang-orang terdekat, makanan khas ini bisa jadi pilihan, salah satu oleh-oleh yang tahan lama, namun tetap menarik untuk diberikan kepada orang terdekat, emping melinjo.

Provinsi berjuluk bumi rafflesia ini, selain memiliki objek wisata juga memiliki beragam kuliner khasnya, seperti halnya kerupuk dari buah melinjo atau baguk dalam bahasa Bengkulu/atau masyarakat bengkulu menyebut keripik emping.

Emping merupakan sejenis makanan yang terbuat dari biji buah melinjo yang digodok lalu ditumbuk atau digeprek hingga tipis, emping bisa dijadikan camilan ketika bersantai bersama keluarga atau sebagai suguhan untuk tamu yang bertandang ke rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keripik emping ini, banyak dicari wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh ketika berwisata ke Bengkulu, rasa yang gurih.

Proses pembuatannya cukup memakan waktu, mulai dari digoseng, ditumbuk dan ditipiskan, dijemur hingga kering, sehingga menjadi kerupuk mentah.

ADVERTISEMENT

Emping melinjo merupakan salah satu makanan ringan yang bahan bakunya terbuat dari biji melinjo tua dan dikeringkan di bawah sinar matahari. Emping pada umumnya dikonsumsi sebagai menu pelengkap, ketika makan, serta menjadi cemilan ketika bersantai, keripik tipis ini memiliki rasa khas, sedikit pahit, meskipun demikian, rasanya gurih, dan menggoyang lidah, saat dijadikan cemilan.

Keripik melinjo ini diproduksi oleh masyarakat di Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. Salah satunya pasangan suami istri, Zulkarnain (64) dan Martabiba (58) yang telah berkecimpung dalam pembuatan keripik bengkulu selama 25 tahun.

"Kami telah menjadi perajin emping melinjo selama 24 tahun, awalnya hampir setiap rumah di sini perajin emping, namun saat ini kami tinggal berdua, namun peminat emping ini masih banyak, dan ini menjadi nafkah keluarga kami, " kata Martabiba saat dikunjungi, Minggu (6/5/2023).

Martabiba mengatakan, dalam proses pembuatan makanan ringan ini, mereka berdua terlebih dahulu mengambil buah melinjo yang matang di pohon belakang rumah mereka.

Selain dari pohon di belakang rumah, mereka juga membeli melinjo di pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara, sebab, bahan baku pembuatan emping melinjo yang mereka produksi belum cukup jika hanya mengandalkan dari pohon melinjo di belakang rumah.

"Kalau bahan baku sebagian besar diambil dari pulau Enggano, namun bila tidak ada pasokan buah emping kami mengandalkan pohon melinjo yang ada di belakang rumah," jelas Martabiba.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Usai memilih buah melinjo yang matang dan berwarna merah, kulit buah melinjo itu dikupas, lalu disimpan selama tiga hari, pengendapan itu dilakukan agar biji melinjo lebih kering, dan dapat dijadikan bahan baku keripik emping yang berkualitas.

Selanjutnya, pembuatan emping ini dilanjutkan dengan memanaskan pasir dalam wadah kuali kecil. Di atas perapian, pasir tersebut digunakan untuk menggoseng biji melinjo yang matang. Melinjo itu lalu dimasukkan ke dalam kuali berisi pasir tadi.

Proses pembuatan emping melinjo di Bengkulu. (Hery Supandi/detikSumut)Proses pembuatan emping melinjo di Bengkulu. (Hery Supandi/detikSumut) Foto: Hery Supandi/detikSumut

"Saat digoseng harus selalu mengaduk-adukan pasir agar masak secara merata, setidaknya, penggosengan ini membutuhkan waktu tidak kurang dari tiga menit, penggosengan ini juga untuk mempermudah dalam membuka kulit melinjo," papar Martabiba.

Setelah matang, melinjo itu diangkat dan ditumbuk dengan benda keras, seperti batu guna melepaskan kulit dari bijinya. Lalu biji melinjo di tumbuk dengan benda keras atau palu berukuran sedang.

Untuk satu lembar keripik emping, pengrajin biasanya menumbuk tiga biji hingga empat biji melinjo di atas batu datar dan dilapisi plastik hingga tipis, sehingga berbentuk keripik.

Proses pembuatan keripik melinjo ini, dilanjutkan dengan penjemuran di bawah terik sinar matahari. Penjemuran memakan waktu tiga jam hingga enam jam.

"Penjemuran itu, tergantung dengan cuaca setiap hari, jika cuaca sedang cerah. maka penjemuran keripik hingga kering, hanya memakan waktu tidak kurang dari tiga jam, namun, jika cuaca tidak bersahabat bisa sampai dua hari," cerit Martabiba.

Usai beberapa proses itu, keripik emping, sudah bisa digoreng, dan disajikan sebagai menu cemilan makanan ringan, ketika bersantai atau menu pelengkap ketika makan, sebab rasa gurih dan citra rasa khas, menjadikan cemilan satu ini sangat cocok untuk dikonsumsi ketika bersantai.

Untuk buah melinjo yang dipesan dari pulau Enggano, mereka memesan sebanyak sepuluh cupak atau satu kaleng, dengan harga tiga ratus ribu rupiah. Dari sepuluh cupak melinjo itu, bisa dibuat 7 Kg keripik emping siap jual. Bila telah menjadi emping dipatok dengan harga Rp 70.000 hingga Rp.80.000 perkilonya.

Setiap hari, perempuan berusia lima puluh delapan tahun ini bersama suaminya, mampu membuat 3 Kg hingga 3,5 Kg emping. Untuk 1 Kg keripik emping, kata Martabiba, dibutuhkan bahan baku satu cupak setengah, atau setara dengan 1,5 liter buah baguk atau melinjo.

Dalam waktu satu jam, perempuan ini bersama sang suami, mampu menyelesaikan satu kilogram keripik emping, di mana satu lembar keripik emping, dibutuhkan tiga hingga empat buah biji melinjo.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Taco hingga Chimichurri Steak Buat Brunch Istimewa Ada di Sini"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads