Warga Sabang Gelar Festival Toet Apam untuk Rawat Kuliner Indatu

Aceh

Warga Sabang Gelar Festival Toet Apam untuk Rawat Kuliner Indatu

Agus Setyadi - detikSumut
Jumat, 10 Feb 2023 12:30 WIB
Kegiatan Festival Toet Apam (Dok. Pemkot Sabang)
Kegiatan Festival Toet Apam (Dok. Pemkot Sabang)
Sabang - Masyarakat Desa Aneuk Laot, Kota Sabang, Aceh menggelar Festival Toet Apam untuk melestarikan kuliner warisan indatu. Kenduri apam biasanya dilakukan warga Aceh selama bulan Rajab.

Apam sendiri adalah penganan terbuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, dan garam serta gula pasir. Apam secara tradisional dimasak memakai pinggan tanah kecil dengan kayu bakar.

Makanan sejenis serabi ini biasanya dimakan dengan menggunakan kuah tuhe (kuah kolak santan). Apam saat ini mulai tersedia di beberapa warung kopi di Aceh.

Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengatakan Festival Toet Apam menjadi bagian dari tradisi masyarakat Aceh yang setiap bulan Rajab membuat apam. Setelah dimasak, apam biasanya ikut dibagi ke tetangga.

"Jadi apam ini dibakar dan dimakan bersama serta dibagikan kepada orang-orang kampung. Kegiatan seperti ini harus terus kita kembangkan sebagai upaya melestarikan kuliner yang menjadi tradisi warisan budaya dari indatu kita," kata Reza dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).

Festival Toet Apam di sana digelar pada Kamis (9/2) kemarin. Reza menjelaskan, festival itu juga dilaksanakan untuk membangkitkan nilai-nilai sosial dalam bermasyarakat, seperti nilai kebersamaan, gotong royong dan saling membantu serta berbagi.

"Dari sisi pariwisata, kegiatan ini akan bernilai ekonomi apabila kita kemas dengan baik, sehingga akan banyak wisatawan yang datang. Jadi ke depannya kita bisa mengelola event ini dengan sebaik-baiknya," jelas Reza.

Festival Toet Apam itu digagas Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis), serta Pemangku Adat, Panglima Danau Aneuk Laot, dan perangkat Desa Aneuk Laot. Proses Toet Apam melibatkan kaum perempuan di desa tersebut.

"Kegiatan yang kedua kalinya kami gelar ini didukung seluruh masyarakat Desa Aneuk Laot, ibu-ibu juga ikut membantu dan bergerak demi melestarikan adat istiadat aceh ini. Kita ingin mengembangkan kembali kegiatan ini, agar para generasi muda lebih mengenal adat sebagai khasanah yang sejak dulu pernah ada di masyarakat," kata Kepala Desa Aneuk Laot, Armia Ali.


(agse/astj)


Hide Ads