2 Warga Tewas Dikeroyok di Deli Serdang Dituduh Curi Uang di Rumah Ortu Pelaku

2 Warga Tewas Dikeroyok di Deli Serdang Dituduh Curi Uang di Rumah Ortu Pelaku

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 22 Nov 2025 01:01 WIB
Kadus 2 Dusun Sumberingin Desa Namo Bintang, Harpitra saat diwawancarai. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut)
Kadus 2 Dusun Sumberingin Desa Namo Bintang, Harpitra saat diwawancarai. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang -

Dua warga bernama Reza Fahlevi (30) dan Jakup (17) tewas usai dikeroyok sejumlah orang di Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Keduanya dianiaya usai dituduh mencuri uang di rumah orang tua salah seorang pelaku.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di perladangan Desa Namo Bintang, Sabtu, 15 November 2025.

Kadus 2 Dusun Sumberingin Desa Namo Bintang, Harpitra Wahyuni (40) mengatakan pada Sabtu pukul 05.25 WIB, dirinya sempat dihubungi pelaku AG untuk meminta izin membawa korban Reza Fahlevi karena diduga terlibat dalam pencurian di rumah orang tua AG. Untuk diketahui, Harpitra juga merupakan abang sepupu korban Reza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada pagi itu, saya ditelepon sama si pelaku AG. Dia menerangkan bahwasanya katanya, si Jakup sudah ngakuin (mencuri), katanya mereka ada tiga orang pelakunya yang masuk ke rumah mamanya. Jadi, dia minta izin mau jemput adik saya (korban Reza)," kata Harpitra saat diwawancarai di rumah Reza, Jumat (21/11/2025).

ADVERTISEMENT

Saat itu, AG sempat menyuruh Harpitra untuk datang. Namun, Harpitra mengaku tengah ada urusan di rumahnya.

Sekitar 20 menit kemudian, Harpitra pun menuju ke lokasi. Lalu, Harpitra bertemu dengan AG di salah satu warung di Dusun VII. Pada saat bertemu itu, AG kembali meminta izin ke Harpitra untuk menjemput Reza.

Harpitra sempat meminta AG untuk tidak melukai korban. Jika memang bersalah, kata Harpitra, dia meminta adiknya untuk diserahkan ke pihak kepolisian saja. AG pun menyatakan tidak akan melukai Reza.

Setelah itu, AG dan pelaku lainnya pergi menjemput korban. Merasa khawatir, Harpitra menghubungi Kadus VII untuk meminta bantuan.

"Jadi, minta tolonglah saya bantuan sama Kadus VII. Supaya kalaupun ada nanti tindakan apapun, saya ada berdua, nggak sendiri perangkat desa," jelasnya.

Namun, saat ditelepon itu, Kadus VII tidak merespons. Alhasil, Harpitra menyuruh anak penjaga warung untuk memanggil kadus tersebut. Harpitra juga berupaya menelpon AG, tetapi ternyata AG meninggalkan hp-nya. Setelah bertemu dengan Kadus VII, keduanya berkelilig mencari para pelaku.

Belakangan, Harpitra mendapatkan informasi bahwa para pelaku berada di perladangan ubi di desa tersebut. Jaraknya sekitar 1 km dari rumah Reza. Setibanya di lokasi, kedua korban sudah dalam keadaan penuh luka.

"Sampai ke sana, kami dapati korban sudah tergeletak di tanah sama ada beberapa orang lah di situ yang mungkin pelaku. Kalau si Jakup, ini kaki terikat, reza nggak. Kalau posisi luka-luka nggak nampak kali, berhubung di sana becek, jadi berlumpur gitu. Saya cuma lihat di hidung ada darah, di kaki ada darah," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapatnya, kedua korban dituduh mencuri uang Rp 3 juta dan hp di rumah orang tua AG. Saat tiba di lokasi penganiayaan itu, Harpitra menyebut sempat menanyai kedua korban soal tuduhan itu.

Jakup mengakui ikut melakukan pencurian, sementara Reza mengaku tidak terlibat dan difitnah.

"Kalau keterangan yang kami dapatkan, katanya uang Rp 3 juta sama handphone yang diambil. Itu sih yang katanya yang hilang. Itu seminggu sebelum kejadian itu, di rumah ortu AG. AG ini yang biasa ngumpulin hasil panen sawit," sebutnya.

Harpitra pun menghubungi pihak kepolisian. Lalu, kedua korban dibawa ke RSUD Pancur Batu. Sekitar 20 menit setelah tiba, keduanya meninggal dunia.

"Setelah sampai rumah sakit umum, kurang lebih ada 20 menitan begitulah, mereka meninggal. Jakup dulu meninggal baru si Reza," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Pancur Batu Kompol Djanuarsa mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Namo Bintang. Dalam peristiwa itu, ada dua warga yang tewas. Namun, dia belum memerinci identitas kedua korban.

"Lokasi kejadiannya di Namo Bintang. Iya meninggal dua orang," kata Djanuarsa saat dikonfirmasi detikSumut, Kamis (20/11)).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan pihaknya tengah menangani kasus itu. Saat ini, sudah ada enam pelaku yang ditangkap.

"Sudah kita tangani, sudah kita tahan orang-orangnya, sudah kita tahan enam orang," kata Bayu.

Perwira menengah polri itu belum memerinci motif pengeroyokan itu. Bayu menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyelidikinya.

"Ada suatu sebabnya, cuman kita sudah tindalanjuti," sebutnya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads