Dua calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang hendak dikirim ke Vietnam sebagai admin judi online digagalkan polisi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dua orang perekrut ditangkap, masing-masing di Batam dan Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
"Ada dua orang pelaku yang diamankan yakni berinisial CG (40) dan RV (36). Pelaku CG diamankan di Batam dan pelaku RV diamankan di Sukabumi," kata Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Noval Adimas, Jumat (21/11/2025).
Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan masyarakat terkait adanya calon pekerja migran yang ditampung di sebuah hotel di kawasan Lubuk Baja. Polisi kemudian menelusuri informasi tersebut.
"Dari laporan itu, tim langsung turun ke lapangan dan menemukan dua korban CPMI sedang dijemput oleh pelaku CG di parkiran salah satu hotel di kawasan Lubuk Baja," ujarnya.
Dari pengembangan penyidikan, polisi kemudian mengarah kepada tersangka lain berinisial RVP. Pelaku diketahui bersembunyi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
"Tim kami berangkat ke Sukabumi. Pada 3 November 2025, sekitar pukul 13.45 WIB, RVP berhasil diamankan di Perumahan Pesona Cibeureum Permai. Di lokasi tersebut kami juga menemukan perangkat yang digunakan untuk merekrut dan mengendalikan korban," ujarnya.
Dari pemeriksaan, kedua pelaku diketahui berperan merekrut dan mengurus dua PMI yang akan dikirim ke Vietnam melalui Batam. Para korban dijanjikan bekerja sebagai customer service judi online di Vietnam dengan gaji 500 dolar AS per bulan.
"Hasil pemeriksaan mengungkapkan bahwa sudah lebih dari 20 orang korban PMI yang dikirim ke luar negeri. Ditemukan bukti percakapan, paspor korban, tiket perjalanan, serta sejumlah ponsel yang digunakan untuk operasional perekrutan," ujarnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan PMI. Keduanya terancam hukuman penjara maksimal 10 tahun.
Simak Video "Video: Pelabuhan Batam Center Jadi Transit Paling Diminati PMI Ilegal"
(dhm/dhm)