Mayat Siswa Tewas Usai Duel dengan Teman di Nisel Bakal Diautopsi

Mayat Siswa Tewas Usai Duel dengan Teman di Nisel Bakal Diautopsi

Finta Rahyuni - detikSumut
Jumat, 31 Okt 2025 22:00 WIB
Conceptual shot of feet with a hospital information ring and tag representing death
Foto: Getty Images/nico_blue
Nias Selatan -

Siswa SMKN 1 Pulau-pulau Batu, Nias Selatan (Nisel), bernama Solidaritas (14) tewas usai duel dengan teman sekelasnya AL (14). Mayat korban selanjutnya dibawa ke Gunungsitoli untuk menjalani proses autopsi.

PS Kasi Humas Polres Nisel Aipda Apriandi Ginting belum bisa memerinci luka-luka yang dialami korban akibat kejadian itu. Untuk mengetahui penyebab kematian korban maka mayatnya akan diautopi.

"Masih mau diautopsi, lagi dibawa ke Gunungsitoli, besok mungkin diautopsi," jelasnya, Jumat (31/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi di SMKN 1 Pulau-Pulau Batu, Kamis (30/10) pagi saat jam sekolah. Apriandi menyebut peristiwa itu berawal pada jam 09.00 WIB.

Saat kejadian, korban dan pelaku sedang berada di dalam kelas. Saat itu, bertepatan tidak ada guru yang tengah masuk ke kelas tersebut.

ADVERTISEMENT

Lalu, saat pelaku tengah makan di meja, korban menyampaikan kalimat 'binatang kali kau' kepada pelaku. Pelaku pun menanyakan alasan korban mengatakan dirinya 'binatang' dan melontarkan kalimat bahwa korban juga 'binatang'.

"Korban menjumpai AL dan memukul bagian kepala AL sebanyak satu kali," jelasnya.

Atas perbuatan korban itu, AL pun berdiri dari tempat duduknya. Saat itu, korban kembali memukul pelaku sebanyak tiga kali di bagian kepala.

Kemudian, saat korban hendak berbalik badan dan menuju tempat duduknya, pelaku memegang tangan korban dan langsung memukulinya berkali-kali hingga tak sadarkan diri. Belakangan, korban dilaporkan meninggal dunia.

"AL memegang tangan korban dan langsung memukul kepala bagian belakang korban dengan brutal, sehingga korban tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri," jelasnya.

Apriandi menyebut pihaknya telah mengamankan AL. Namun, kata Apriandi, penanganan kasus tersebut dilakukan secara khusus karena pelaku yang merupakan anak di bawah umur.

"Sudah diamankan, tapi karena masih di bawah umur pasti ada perlakuan khusus," pungkasnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads