PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mencatat kerugian bersih sebesar Rp 40,62 miliar sepanjang semester I 2025. Kondisi itu membuat perusahaan tersebut menghentikan produksi alas kaki.
Kerugian Bata di semester I sebenarnya menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 127,43 miliar. Keputusan penghentian produksi alas kaki diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 25 September 2025.
"Menyetujui perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk menghapus kegiatan usaha industri alat kaki untuk kebutuhan sehari-hari," tulis ringkasan risalah RUPSLB, dikutip detikFinance Rabu (8/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam RUPSLB Bata itu juga disetujui pengunduran diri Rajeev Gopalakrishnan dari jabatan Presiden Komisaris. Rajeev sendiri mengajukan pengunduran diri Rabu 25 Juni 2025 lalu.
Kerugian yang dialami Bata itu sejalan dengan penyusutan penjualan neto menjadi Rp 159,43 miliar di paruh pertama tahun ini. Merosot 38,74% dari penjualan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 260,29 miliar.
Hingga semester I 2025, BATA membukukan total aset Rp 377,98 miliar, menyusut dari posisi di akhir Desember 2024 sebesar Rp 405,66 miliar. Sementara posisi liabilitas tercatat sebesar Rp 434,53 miliar dengan ekuitas Rp 56,54 miliar.
Baca juga: Sepatu Bata Resmi Setop Produksi Alas Kaki! |
(astj/astj)