Mahasiswa berinisial DS (20) mengalami kejang-kejang usai disebut diseret dan kepalanya diinjak oleh sejumlah orang yang diduga personel kepolisian, saat adanya demonstrasi di DPRD Sumut. Saat ini, DS telah membuat laporan ke Polda Sumut.
Direktur LBH Medan Irvan Saputra selaku Kuasa Hukum DS menyebut laporan itu dilayangkan DS pada 30 Agustus 2025. Laporan itu bernomor: STTLP/B/1437/VIII/2025/SPKT/Polda Sumut. Irvan berharap Polda Sumut segera menangkap para pelaku.
"Segera tangkap pelaku karena jelas di video," kata Irvan saat dikonfirmasi detikSumut, Minggu (31/8/2025).
Irvan menyebut para pelaku diduga merupakan petugas kepolisian. Pihaknya meminta pelaku diproses, baik pidana maupun etiknya.
"Proses secara pidana dan etik serta kembalikan handphone DS yang diduga diambil anggota kepolisian," jelasnya.
Sebelumnya, Irvan Saputra menyebut bahwa DS awalnya berniat untuk mengerjakan tugas akhir.
"Prinsipnya sama sekali tidak ada niat untuk aksi, DS dan empat teman lainnya berniat untuk kumpul melakukan revisi skripsi. Namun, saat melewati jalan yang ditutup di tempat akses mereka kumpul, mereka bergabung dan memarkirkan (motor). Melihat adanya aksi mereka turun dan hanya melihat saja. Ternyata pasca melihat itu terjadi chaos dengan adanya tembakan gas air mata," ungkap Irvan saat konferensi pers, Sabtu (30/8).
Irvan menyebut saat ricuh tersebut para massa aksi berlari ke arah DS dan teman-temannya, sehingga membuat DS ditangkap. Tak hanya ditangkap, ternyata DS juga dicekik dan dibanting ke lantai gedung Bank Mandiri yang berada tepat di sebelah gedung DPRD tersebut.
"Kemudian para kerumunan massa aksi berlari ke arah DS, sontak mereka juga turut merespons itu dan ternyata dalam kejadian itu, DS yang ditangkap dengan cara dicekik, dipiting, dan kemudian dibanting ke lantai tepatnya di lantai Bank Mandiri. Setelah dicekik, tindakan brutal itu tidak hanya memukuli wajah atau kepala DS tapi DS diseret, diangkat, dan dijatuhkan kembali yang mirisnya itu sampai diinjak wajahnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Irvan menyebut DS mengalami pendarahan. Namun, pelaku yang diduga pihak kepolisian tersebut justru meninggalkan dirinya dan juga diduga mengambil ponsel milik DS.
Simak Video "Video: Demo Mahasiswa di DPR Bubar, Arus Lalin Mulai Lancar"
(mjy/mjy)