Ajudan sekaligus driver Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh, yakni Bripda AK menabrak siswi SMA 2 Plus Marbisuk Fathia Anis hingga meninggal dunia. AKBP Arie pun menceritakan detik-detik kejadian tersebut.
Mulanya ia menyampaikan duka cita atas kejadian itu. Saat kejadian, AKBP Arie tidak berada di dalam mobil.
"Saya Kapolres Madina mewakili seluruh personel jajaran, atas salah satu personel kami yang terlibat laka lantas dengan ananda kami Fathia. Kami menyampaikan turut berbela sungkawa kepada keluarga almarhum dan semoga segala amal ibadah almarhum diterima oleh Allah SWT serta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Sementara untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," kata Arie saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika hari kejadian, AKBP Arie terlebih dahulu pergi ke Polres Madina dengan menaiki sepeda motor. Sekira pukul 10.00 WIB, Bripda AK bergerak dari rumah dinas menuju Polres.
Nahas, berjarak sekitar 1 km, AK terlibat kecelakaan dengan korban. "Yang bersangkutan (AK) menyusul mau menjemput ke kantor, baru bergerak sekitar 750 meter atau hampir 1 km, tidak jauh dari rumah dinas itu, yang bersangkutan (AK) berselisih dengan sepeda motor," sebutnya.
Perwira menengah Polri itu menyebut, Bripda AK mengaku mengendarai mobil itu dengan kecepatan 60-70 km/jam. Saat kejadian, AK diduga kaget karena korban tiba-tiba menyeberang.
Alhasil, Bripda AK banting setir ke kiri dan menabrak salah satu warung yang masih dalam proses pembangunan. Nahasnya, bagian mobil ternyata masih juga mengenai korban.
"Kalau kecepatannya tidak terlalu tinggi, informasi sementara keterangannya kecepatannya hanya 60-70 km/jam. Namun karena kejadian itu tidak sempat menghindar, terkaget, nggak sempat ngerem. Mobil sudah menghindar ke kiri, nabrak warung yang jaraknya dari pinggir aspal itu sekitar 4 meter. Mobil parah itu karena kena dinding warung, kemudian menabrak pohon di pinggir jalan sama nabrak warung, tidak laga kambing," sebut Arie.
Korban Meninggal Dunia di Rumah Sakit
Arie menyebut Bripda AK langsung mengabarinya usai menabrak korban. Saat itu, Bripda AK turut membawa korban ke rumah sakit.
Namun, selang beberapa waktu, Arie menerima kabar bahwa korban meninggal dunia. Setelah menerima kabar itu, Arie menuju rumah duka dan menemui keluarga korban.
"Saat di rumah sakit memang belum meninggal, dia (AK) menunggu. Lalu, langsung dibawa unit laka untuk diperiksa, saat pemeriksaan itu lah dapat info meninggal dunia. Kami sudah ke rumah duka, sampai tadi, hari ini baru pemakaman saya baru kembali dari tempat pemakaman," sebutnya.
Plt Kasi Humas Polres Madina Iptu Bagus Seto mengatakan peristiwa itu terjadi tepatnya di depan Hotel Rindang, Kecamatan Panyabungan, Minggu (24/8) sekira pukul 10.00 WIB. Saat kejadian, Bripda AK datang dari arah Aek Godang menuju Panyabungan, sedangkan korban dari arah sebaliknya. Saat itu, korban sedang tidak mengenakan helm.
"Iya (terlibat kecelakaan) sama personel kita, driver Pak Kapolres, ajudannya Pak Kapolres, yang bersangkutan perjalanan dari rumah dinas ke kantor (ke Polres)," kata Bagus saat dikonfirmasi detikSumut.
Saat ini, Bripda AK tengah diperiksa terkait dengan kejadian itu. Bagus menyebut pihaknya juga telah melakukan tes urine kepada Bripda AK. Hasil pemeriksaannya, AK negatif mengonsumsi narkoba atau alkohol.
"Untuk personelnya, sejak kemarin sudah diamankan di Polres, mulai dilakukan penyelidikan terkait tindakan dia, yang jelas sudah diamankan di Sie Propam dan masih menjalani serangkaian pemeriksaan" jelasnya.
Simak Video "Video Pria Tewas di Blitar Diduga Bawa Petasan dan Meledak Saat Kecelakaan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)