Siswi SD Tertembak Senapan Angin Kakak Kelas, Begini Kronologinya

Regional

Siswi SD Tertembak Senapan Angin Kakak Kelas, Begini Kronologinya

Ambrosius Ardin - detikSumut
Senin, 11 Agu 2025 15:31 WIB
Ilustrasi manusia sedang berburu
Foto: Getty Images/visualspace
Menggarai -

Siswi kelas 3 SD, inisial MN (9) tertembak senapan angin oleh kakak kelasnya inisial RED (11). Polisi pun menjelaskan kronologi kejadiannya.

Peristiwa itu terjadi pada 9 Agustus 2025 di Desa Nenu, Kecamatan Cibal, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban terkena tembakan di dahi.

"Korban dirawat di rumah sakit," kata Kapolsek Cibal, Ipda Paksedis P. Sogen, Senin (11/8/2025) dikutip detikBali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paksedis mengatakan peristiwa itu berawal ketika RED dan MT datang ke rumah warga Kampung Kuwu bernama Vinsensius Kar. Senapan angin tersebut milik Vinsensius.

Saat itu, RED dan Ivanna datang ke rumah tersebut untuk mengajak siswa lain berangkat ke sekolah. Ketika masuk ke dapur, RED menemukan senapan angin dan mengarahkannya ke Ivanna. Tanpa sengaja, RED menarik pelatuk senapan yang ternyata masih berisi peluru.

ADVERTISEMENT

"Peluru keluar tepat mengenai dahi kanan korban," ujar Paksedis.

Ivanna seketika terjatuh. Saat kejadian, Vinsensius dan istrinya berada di kamar. Mereka bergegas ke dapur setelah mendengar suara tembakan dan mendapati Ivanna tak sadarkan diri di tangga dapur.

"Setelah yang bersangkutan melihat dan memeriksa korban, yang bersangkutan menemukan ada luka di dahi, lalu korban diangkat dan dibawa ke Puskesmas Pagal," jelas Paksedis. Ivanna kemudian dirujuk ke RSUD Ruteng.

Paksedis mengatakan keluarga korban tidak membuat laporan polisi. Keluarga korban dan pelaku disebut masih memiliki hubungan keluarga.

Staf Humas RSUD Ruteng, Yohana R.D. Mari, membenarkan Ivanna masih dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, ia enggan memberikan informasi detail mengenai kondisi Ivanna maupun rencana rujukan ke rumah sakit lain.

"Terkait kondisi dan rencana rujuk itu termasuk informasi internal rekam medis pasien," ujar Yohana.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads