Komplotan begal merampas sepeda motor remaja bernama M Gilang (18) yang tengah melintas di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Akibat kejadian itu, korban sampai pingsan dan mengalami patah kaki.
Gilang mengatakan peristiwa itu terjadi Jalan Medan-Binjai KM 16 Desa Serbajadi, Kecamatan Sunggal pada Kamis (10/7/2025). Saat kejadian, dirinya baru saja pulang kerja dari salah satu kafe di Kota Binjai dan hendak pulang menuju arah Sei Mencirim.
"Saat itu pulang dari kerja," kata Gilang saat diwawancarai di lokasi kejadian, Selasa (29/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gilang menyebut ada empat pelaku yang membegal dirinya. Keempat pelaku datang dengan menaiki dua sepeda motor dan langsung memepet korban.
Lalu, para pelaku berupaya mengambil kunci motor korban. Korban pun melakukan perlawanan dengan cara menyikut para pelaku.
Namun, setelah itu para pelaku menendang korban hingga terjatuh. Gilang mengaku sempat tak sadarkan diri. Belakangan, ada petugas sekuriti yang tengah berjaga di sekitar lokasi datang membantunya.
Sementara para pelaku pergi melarikan diri dengan membawa kabur dompet dan sepeda motor korban. Setelah sadar, korban berupaya menghubungi rekan kerja dan keluarganya.
"Saya waktu jatuh, pingsan dan saya tak tahu lagi kejadiannya seperti apa. Saya setelah pingsan dibantu pihak satpam. Kelang 5-10 menit kemudian saya langsung bangun dan menelepon teman kerja saya dan keluarga," jelasnya.
"Luka saya parah, pelipis saya dijahit, wajah berdarah semua, kaki saya patah, sampai sekarang masih patah," kata Gilang.
Dia menyebut sejak kejadian itu dirinya belum bisa bekerja karena kakinya masih sakit. Gilang menyebut saat ini dirinya juga merupakan calon mahasiswa baru di salah satu universitas di Medan.
"Sejak peristiwa begal itu saya sudah gak bisa kerja lagi sampai sekarang," pungkasnya.
Kapolrestabes Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan ada lima orang kelompok begal yang diamankan pihaknya. Kelimanya, yakni Abil Syah Gilang (20), M Rizki Fadillah (21), MH (18), RA (18), dan Bagus Dwi Setiawan (19). Para pelaku telah melakukan aksi serupa di 4 lokasi.
"Kelompok mereka melakukan aksinya di 4 TKP dan melakukannya paling banyak di Jalan Medan-Binjai, sasarannya motor. Modusnya menggunakan senjata tajam dan yang paling terakhir tanggal 10 Juli sampai korban bernama Gilang terjatuh dan pingsan," kata Gidion saat konferensi pers di lokasi pembegalan.
Gidion menyebut para pelaku biasanya melakukan aksinya pada dini sekira pukul 02.00-05.00 WIB. Para pelaku juga beraksi menggunakan senjata tajam.
Mereka juga sudah lebih dulu merencanakan aksi pembegalan itu. Hasil dari tes urine, kelimanya juga positif mengonsumsi narkoba.
"Tes urine positif semuanya, pakai ekstasi menurut mereka, nanti kita telusuri," ujarnya.
Para pelaku diamankan secara bertahap pada 26 Juli 2025. Gidion menyebut para pelaku ditangkap saat petugas tengah melakukan patroli dan menemukan para pelaku tengah membawa senjata tajam.
"Saat patroli, melintas di daerah sini, ada sepeda motor yang digunakan pelaku, tersangka membawa sajam, dihentikan anggota diperiksa. Setelah dikonfirmasi dan dicocokan dengan rekaman CCTV, kita meyakini dia bagian dari pelaku yang melakukan begal," ujar Gidion.
Perwira menengah polri itu menjelaskan bahwa sepeda motor korban itu belum sempat dijual. Sementara uang hasil pencurian di lokasi sebelumnya, biasanya digunakan pelaku untuk membeli narkoba.
"Uangnya paling untuk beli narkotika, untuk kebutuhan yang tidak perlu," pungkasnya.
(nkm/nkm)