Beberapa peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara dalam sepekan terakhir. Misalnya, soal penggerebekan apartemen mewah yang menjadi pabrik vape mengandung narkotika dan staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun yang tewas saat mengejar kepala desa korupsi.
Dua peristiwa itu cukup menghebohkan dan menarik perhatian masyarakat. Selain kedua kasus tersebut, ada juga beberapa peristiwa dan kasus lain yang tak kalah menarik.
Berikut detikSumut rangkum penjelasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Staf Kejari Tewas saat Kejar Kades Korupsi
Staf Kejari Simalungun Reynanda Ginting (26) hanyut dan ditemukan tewas saat mengejar kepala desa atau pangulu bernama Kardianto yang terlibat dugaan kasus korupsi. Selain Reynanda, ada seorang warga bernama M Safari Siregar (41) yang juga menjadi korban.
Peristiwa tersebut terjadi di Sungai Silau, Jalan HM Yamin, Kecamatan Kisaran Timur, Rabu (2/7/2025) sore.
Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumut Adre W Ginting kades tersebut sudah empat kali dipanggil penyidik untuk diperiksa, tetapi tak kunjung hadir. Saat ini, kades itu telah ditetapkan menjadi tersangka.
"Kades sudah dipanggil 4 kali secara patut, tidak hadir," kata Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Sumut Adre W Ginting saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (4/7).
Adre mengatakan bahwa pada saat kejadian penyidik kejaksaan menerima informasi bahwa kades tersebut tengah berada di salah satu kafe di Kabupaten Asahan. Reynanda Ginting pun menuju lokasi dan menemui tersangka.
"Berdasarkan informasi itu, tim bergerak menuju Asahan. Pada saat di situ, terjadi dulu negosiasi dijelaskan lah, rupanya tiba-tiba lompat ini (kadesnya)," sebutnya.
Alhasil korban dan seorang warga lainnya mengejar tersangka itu ke sungai dan berhasil diamankan, semetara kedua korban tenggelam dan dinyatakan hilang. Adre mengatakan kades tersebut saat ini telah ditahan di Kejari Simalungun.
2. IRT Korupsi Rp 505 Juta Modus Bikin Proyek Fiktif
Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang merupakan mantan penjabat (pj) kepala desa (kades) di Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara (Sumut) S (45) terlibat kasus korupsi senilai Rp 505.213.409 atau Rp 505 juta. Pelaku telah 2 tahun buron sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Kasat Reskrim Polres Labusel AKP Endang R Ginting mengatakan pelaku merupakan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sekaligus mantan Pj Kepala Desa Suka Dame, Kecamatan Silangkitang periode 2019-2021.
"Setelah dua tahun masuk DPO, tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan APBDes Desa Suka Dame, S akhirnya menyerahkan diri pada Selasa, 2 Juli 2025," kata Endang, Jumat (4/7).
Endang menyebut pelaku melakukan korupsi APBDes tahun anggaran 2020 dan 2021. Berdasarkan hasil audit Inspektorat Kabupaten Labusel kerugian keuangan negara mencapai Rp 505 juta. Pelaku melancarkan aksinya dengan modus menarik dana dengan dalih untuk pekerjaan fisik. Namun, pekerjaan itu tidak pernah dilakukan oleh pelaku alis fiktif.
Selain itu, pelaku juga membuat laporan pertanggungjawaban (SPJ) yang tidak sesuai dengan fakta lapangan, melakukan mark-up terhadap harga pengadaan barang dan jasa, tidak membayarkan honor kader Posyandu dan Posbindu, serta menandatangani SPJ atas pekerjaan yang bukan dilaksanakan oleh pihak yang tercantum.
3. Alami Stres, Pria di Nias Utara Tewas Usai Gorok Leher Sendiri
Seorang pria di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara (Sumut) FG (49) nekat mengakhiri hidupnya dengan menggorok lehernya sendiri. Peristiwa itu diduga dipicu karena korban mengalami stres.
"Dari informasi keluarga, korban memang mengalami gangguan psikologis dan penyakit asam lambung yang bisa memicu stres," kata Kapolsek Lotu Ipda Aman P Harefa, Kamis (3/7).
Aman mengatakan peristiwa itu terjadi Kamis siang. Berdasarkan pengakuan istri korban, kata Aman, korban memang sudah terlihat gelisah sejak pagi.
Bahkan, korban sempat berkali-kali menyuruh istrinya untuk meninggalkan rumah. Namun, karena merasa curiga dengan tingkah laku korban, istri korban pun enggan untuk meninggalkan korban.
Setelah itu, istri korban meminta anak mereka memanggil saudara korban dengan harapan untuk bisa menenangkan korban. Lalu, saat anak korban pergi dan istri korban pergi ke ruang tamu untuk mengambil hp, korban langsung masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar tersebut.
"Merasa ada yang tidak beres, istri korban berusaha masuk ke kamar melalui jendela yang tidak terkunci. Saat itulah dia menemukan suaminya dalam kondisi bersimbah darah dengan luka di leher, sementara tangan kanannya masih memegang pisau," ujarnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga menolak jasad korban untuk diautopsi. Berdasarkan keterangan keluarga dan saksi-saksi, korban diduga mengalami gangguan mental. Selain itu, korban juga sering mengaku mendengar bisikan-bisikan.
4. Viral Mobil Polsek Sunggal Disebut Ambil Setoran Judi
Satu video yang menarasikan mobil patroli Polsek Sunggal menerima setoran judi, viral di media sosial. Berdasarkan hasil interogasi kepada polisi yang membawa mobil tersebut, mereka awalnya hendak membeli makan.
"Saya sudah memanggil oknum yang membawa mobil patroli itu, mereka mengatakan bahwasanya mau membeli makanan yang berada di sekitaran Pajak Melati tersebut," kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak, Kamis (3/7).
Budiman menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada 27 Juni 2025. Saat itu, beat Patroli Polsek Sunggal dengan personel Aipda Hariyanto dan Bripka Agus Rumapea patroli di seputaran Jalan Bunga Asoka, Jalan Bunga Raya Asam Kumbang menuju Desa Tanjung Selamat, Desa Sei Beras Sekata, yang berbatasan dengan Wilkum Polsek Medan Tuntungan.
Lalu, saat patroli itu, Bripka Agus mengajak untuk singgah membeli makanan. Saat itu, Agus langsung membawa mobil ke warung makan khas Karo 'BPK Dalan Kutiga'.
"Mobil langsung masuk ke area warung untuk mencari parkir. Namun, saat mobil sudah masuk, ternyata lokasi parkir penuh, dan Agus langsung membatalkan niat membeli makanan," ujarnya.
Setelah itu, para personel polisi itu pun memundurkan mobilnya dengan dibantu petugas parkir. Usai dibantu, petugas polisi itu pun memberi uang 5 ribu ke juru parkir tersebut.
Budiman menyebut para personel tersebut tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut adalah lokasi perjudian. Dia menyebut bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas judi.
Simak Video "Video: Kejari Trenggalek Sita Uang Rp 1,59 M di Kasus Korupsi KUR"
[Gambas:Video 20detik]