Polisi Kirim Sampel DNA Korban Pembunuhan-Mutilasi di Sumbar ke Puslabfor

Sumatera Barat

Polisi Kirim Sampel DNA Korban Pembunuhan-Mutilasi di Sumbar ke Puslabfor

Jeka Kampai - detikSumut
Senin, 23 Jun 2025 17:47 WIB
Wanda, pelaku pemutilasi wanita di Sumbar. (Jeka Kampai/detikSumut)
Foto: Wanda, pelaku pemutilasi wanita di Sumbar. (Jeka Kampai/detikSumut)
Padang Pariaman -

Polisi mengirim seluruh sampel DNA korban kejahatan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tersangka SJ alias Wanda di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) ke Puslabfor Mabes Polri di Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengetahui identitas para korban.

"Sampel DNA sendiri yang kami temukan pada alat bukti yang diduga digunakan pelaku, serta DNA yang ada di TKP sudah kami kirimkan ke Puslabfor. Masih kita tunggu," kata Kasat Rekrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy kepada wartawan, Senin (23/6/2025).

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, Kompol dr.Harry Andromeda yang ditemui secara terpisah membenarkan kabar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai instruksi bapak Kapolda, seluruh sampel itu sudah kami kirimkan dan kami tinggal menunggu hasilnya," kata Harry kepada wartawan.

Ia mengungkapkan, sampel tersebut dikirim langsung ke laboratorium DNA Mabes Polri untuk menentukan identitas dari jenazah dan potongan yang ditemukan. Pihaknya telah mengambil sampel dari keluarga terduga korban untuk mencocokkan DNA 3 orang gadis yang diduga jadi korban kejahatan pelaku.

ADVERTISEMENT

"Sampel pembandingnya juga sudah dan sudah kami kirim juga ke laboratorium Mabes beberapa hari yang lalu," katanya.

Ia mengungkapkan, sampel tersebut nantinya akan diperiksa dan dicocokkan dengan sampel anggota keluarga yang dinyatakan sebagai korban tersebut. Hasil tes DNA tersebut diperkirakan baru akan keluar pada 7 hari ke depan.

"Karena sampel itu kebanyakan merupakan tulang, jadi butuh waktu untuk pengeringan juga. Paling cepat hasilnya akan keluar dalam 7 hari," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, SJ alias Wanda diamankan setelah potongan demi potongan tubuh yang ditemukan warga teridentifikasi sebagai Septia Adinda.

Kepada polisi, tersangka membuat pengakuan mengejutkan. Ia ternyata juga pernah membunuh dua gadis lainnya tahun 2024 silam.

Agar kejahatannya tidak tercium, jasad kedua korban dimasukkan pelaku ke sumur dalam rumah yang ditinggalinya bersama ibu dan adik kakaknya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads