Oloan mengatakan bahwa sarang narkoba tersebut berada di salah satu ruko di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Lalu, di pintu besi ruko tersebut ada lubang sebagai media transaksi.
"Ruko itu rumah satu petak, cuman dikasih pintu besi ruko petak itu ada lobangnya lubang angin, transaksi dari situ. Kaya pintu biasa, kaya lubang angin aja, ada dua lubang," kata Oloan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oloan menyebut ruko itu sudah beroperasi sekitar satu tahun. Mantan Kapolres Pakpak Bharat itu menyebut setiap orang yang hendak membeli narkoba di tempat itu akan terlebih dahulu diidentifikasi oleh para pelaku.
"Dari hasil pendalaman kami, kurang lebih setahun beroperasi, mereka pintar mengelabui, ruko itu seperti ada lubang kecil, siapa yang mau beli lewat lubang menyampaikan, uang diberikan, barang diberikan," jelasnya.
Perwira menengah Polri itu menyampaikan bahwa dalam sehari dapat menjual hingga 20 gram sabu-sabu. Para pelaku menyiapkan paket hemat dengan harga Rp 20 ribu-Rp 50 ribu.
Sebelumnya diberitakan, penyerangan terjadi saat polisi melakukan penggerebekan di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Rabu (9/4) sekira pukul 19.30 WIB.
Awalnya, petugas kepolisian menangkap lima orang pelaku. Namun, dua di antaranya terpaksa dilepas usai petugas diserang sekelompok OTK.
Lalu, pada Jumat (11/4), petugas menangkap tujuh orang. Kemudian, pada Minggu (13/4) petugas kepolisian menangkap pelaku I, yang sempat dilepaskan.
Simak Video "Video: Motor Polisi Dibakar Massa saat Penggerebekan Markas Narkoba di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)